Indonesia Terlibat Riset Vaksin TB Global, Target Eradikasi 2025
Indonesia berperan aktif dalam riset vaksin Tuberkulosis (TB) global, ditandai dengan keterlibatan dalam uji klinis dan kepemimpinan Menteri Kesehatan di TB Vaccine Accelerator Council.

Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam penelitian global untuk mengembangkan vaksin Tuberkulosis (TB). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Rizka Andalucia, dalam konferensi pers virtual pada Senin (24/3). Partisipasi Indonesia ditandai dengan keterlibatan dalam uji klinis vaksin TB dan peran penting Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebagai salah satu ketua TB Vaccine Accelerator Council bersama Menteri Kesehatan Brazil.
Keterlibatan Indonesia dalam riset vaksin TB global ini merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap upaya global dalam memberantas penyakit mematikan tersebut. Sejak diluncurkannya TB Vaccine Accelerator Council oleh WHO pada tahun 2023, Indonesia telah menunjukkan keseriusannya dalam berkontribusi pada pengembangan dan akses yang adil terhadap vaksin TB baru. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka kejadian dan kematian akibat TB.
Partisipasi aktif Indonesia dalam riset vaksin TB ini sangat penting, mengingat tingginya angka kejadian TB di Indonesia. Saat ini, beberapa kandidat vaksin TB sedang memasuki tahap uji klinis, baik secara global maupun di Indonesia. Indonesia memainkan peran penting dalam pengembangan vaksin dengan berpartisipasi dalam uji klinis vaksin 'TB M72'.
Uji Klinis Vaksin TB M72 di Indonesia
Uji klinis vaksin 'TB M72' di Indonesia melibatkan sekitar 1.800 peserta, dengan target mencapai 2.000 peserta. Indonesia menjadi satu-satunya lokasi uji klinis di Asia, bersama dengan beberapa negara di Afrika Selatan dan Afrika. Rizka Andalucia berharap uji klinis ini dapat selesai pada tahun 2028, sehingga vaksinasi dapat dimulai pada tahun 2029. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya untuk memberantas TB di Indonesia.
Program pemberantasan TB merupakan salah satu program pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Pengendalian TB. Pada tahun ini, angka kejadian TB di Indonesia tercatat sebesar 388 per 100.000 penduduk, dengan angka kematian 49 per 100.000 penduduk. Pemerintah menargetkan penurunan angka kejadian TB menjadi 163 per 100.000 penduduk dan penurunan angka kematian sebesar 75 persen pada tahun 2025.
Keikutsertaan Indonesia dalam riset dan pengembangan vaksin TB diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pemberantasan TB, baik di tingkat nasional maupun global. Pemerintah mengapresiasi para peneliti, dokter, dan pemangku kepentingan Indonesia yang terlibat dalam uji klinis vaksin 'TB M72'. Kerja sama dan komitmen bersama sangat penting untuk mencapai tujuan eliminasi TB.
Target Eradikasi TB di Indonesia
- Penurunan Angka Kejadian: Menurunkan angka kejadian TB dari 388 per 100.000 penduduk menjadi 163 per 100.000 penduduk pada tahun 2025.
- Penurunan Angka Kematian: Menurunkan angka kematian akibat TB sebesar 75 persen pada tahun 2025.
- Uji Klinis Vaksin: Menyelesaikan uji klinis vaksin 'TB M72' pada tahun 2028 dan memulai vaksinasi pada tahun 2029.
Partisipasi aktif Indonesia dalam riset vaksin TB global menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam upaya memberantas penyakit ini. Dengan target yang ambisius dan kolaborasi internasional, Indonesia optimis dapat mencapai tujuan eliminasi TB pada tahun 2025. Upaya ini tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam memberantas TB.