Indonesia Timur Diprediksi Tumbuh 8,8 Persen di 2029
Wakil Menteri PPN/Bappenas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur mencapai 8,8 persen pada 2029, didukung delapan strategi dan satu langkah kunci pemerintah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur menjadi sorotan setelah Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Febrian Alphyanto Ruddyard, memproyeksikan angka fantastis: 8,8 persen pada tahun 2029. Proyeksi ini disampaikan di paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari.
Angka tersebut kontras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi wilayah Barat Indonesia yang diperkirakan mencapai 7,7 persen di tahun yang sama. Perbedaan ini mencerminkan fokus pemerintah dalam pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur sebesar 8,8 persen ini sejalan dengan target nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Untuk mencapai target ambisius tersebut, pemerintah telah merancang strategi komprehensif yang dinamai "8 strategies plus 1 step". Delapan strategi ini meliputi berbagai sektor, memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Strategi-strategi tersebut antara lain peningkatan produktivitas pertanian melalui modernisasi untuk mencapai swasembada pangan; hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah; pengembangan ekonomi biru dan ekonomi hijau yang berkelanjutan;
Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membuka lapangan kerja baru; pengembangan zona ekonomi khusus (KEK) baik di perkotaan maupun pedesaan untuk mendorong investasi; transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing; serta investasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia.
Pemerintah juga akan melakukan pengeluaran pemerintah yang produktif, contohnya program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah, dan lainnya. Langkah pendukung kesembilan adalah penyederhanaan regulasi dan kebijakan fiskal-moneter yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi.
Wakil Menteri Febrian menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan kemitraan strategis dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. WEF 2025 diharapkan dapat menjadi platform untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik perusahaan maupun negara lain, demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dengan strategi yang terukur dan kolaborasi internasional, Indonesia optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan, khususnya di wilayah Timur Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.