Bappenas: Indonesia Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Strategi yang Diusung
Bappenas menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan dengan berbagai strategi, termasuk peningkatan produktivitas pertanian, industrialisasi, dan pengembangan SDM.
![Bappenas: Indonesia Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Strategi yang Diusung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/000203.413-bappenas-indonesia-bidik-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-ini-strategi-yang-diusung-1.jpeg)
Target Pertumbuhan Tinggi Indonesia
Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Eka Chandra Buana, menyatakan Indonesia harus menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (30/1). Menurutnya, melihat keberhasilan negara seperti Vietnam dan India yang mencapai pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 persen tahun lalu, Indonesia juga mampu mencapai target tersebut meskipun tantangan global masih ada.
Strategi Pemerintah Raih Target 8 Persen
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang. Delapan strategi utama difokuskan pada peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan; industrialisasi sektor padat karya, berorientasi ekspor, dan berkelanjutan; pengembangan ekonomi biru dan hijau; potensi pariwisata dan ekonomi kreatif; perkotaan sebagai pusat pertumbuhan; transformasi digital; serta investasi asing langsung (FDI) dan investasi non-APBN.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan belanja negara untuk meningkatkan produktivitas melalui program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan tiga juta rumah, lumbung pangan nasional dan desa, sekolah unggul, hilirisasi lanjutan, pengembangan electric vehicle, dan lainnya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menjadi acuan utama, menekankan pada pertumbuhan berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Strategi Penurunan Kemiskinan dan Peningkatan SDM
Untuk mengurangi angka kemiskinan, pemerintah menerapkan lima strategi. Strategi ini meliputi perlindungan sosial integratif melalui program-program seperti Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, dan lainnya; peningkatan akses dan inklusivitas pelayanan dasar; pengembangan wilayah dan konektivitas; pemberdayaan ekonomi inklusif; serta pemanfaatan Satu Data Regsosek untuk meningkatkan ketepatan sasaran program.
Sementara itu, peningkatan kualitas SDM difokuskan pada dua hal utama. Pertama, peningkatan layanan dasar melalui percepatan wajib belajar 12 tahun, revitalisasi sarana dan prasarana sekolah, dan peningkatan layanan kesehatan. Kedua, peningkatan modal manusia dengan fokus pada pencegahan stunting, pembangunan sekolah unggul, peningkatan pendidikan STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics), penguatan pendidikan vokasi, dan pengembangan kewirausahaan.
Kesimpulan
Target pertumbuhan ekonomi 8 persen merupakan tantangan besar bagi Indonesia, namun dengan strategi yang terencana dan komprehensif, pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai. Keberhasilan implementasi strategi ini akan sangat bergantung pada koordinasi dan kolaborasi antar berbagai pihak, serta kemampuan beradaptasi terhadap dinamika ekonomi global.