Inggris Bagikan Strategi Ampuh Atasi Kesenjangan Digital, Indonesia Bisa Tiru!
Inggris berbagi pengalaman sukses mengurangi kesenjangan digital dengan Indonesia, menawarkan solusi multi-segi termasuk infrastruktur, literasi, dan inklusi digital untuk mengatasi 72 juta warga Indonesia yang belum terhubung internet.

Jakarta, 2 Mei 2024 (ANTARA) - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta berbagi praktik terbaik dalam mengatasi kesenjangan digital, memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk memastikan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat revolusi digital. Acara pembukaan Pameran Jejaring Warga di Jakarta pada Jumat lalu menjadi wadah berbagi pengalaman berharga ini. Inisiatif ini menjawab pertanyaan krusial: bagaimana mengatasi kesenjangan digital yang signifikan di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan, dan bagaimana memastikan akses internet merata bagi 72 juta warga Indonesia yang belum terhubung?
Kepala Digital dan Urusan Sosial Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Samuel Hayes, menjelaskan keberhasilan Inggris dalam mengurangi kesenjangan digital selama 40 tahun terakhir. Meskipun mengakui tantangan serupa, Inggris telah berhasil mempersempit kesenjangan tersebut. Hayes menekankan keinginan Inggris untuk berbagi praktik baik dan pelajaran berharga agar Indonesia dapat mengikuti jejak kesuksesan tersebut. "Di Inggris, kami juga memiliki kesenjangan digital, tetapi kesenjangan ini mulai menyempit. Karena itu, kami ingin membagikan semua praktik baik yang telah kami lakukan, memastikan bahwa pelajaran yang kami peroleh bisa dibagikan kepada Indonesia, agar Indonesia juga dapat mengurangi dan mempersempit kesenjangan digitalnya," katanya.
Pendekatan multi-segi menjadi kunci keberhasilan Inggris. Investasi besar dalam infrastruktur digital, promosi literasi digital, dan dukungan terhadap inisiatif inklusi digital menjadi pilar utama strategi mereka. Hal ini mencakup perluasan akses internet berkecepatan tinggi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, serta penyediaan perangkat dan layanan internet yang terjangkau dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Strategi Multi-Segi Inggris dalam Mengatasi Kesenjangan Digital
Inggris telah berhasil mengurangi kesenjangan digital melalui pendekatan terintegrasi. Investasi infrastruktur menjadi fokus utama, dengan perluasan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, program pelatihan dan lokakarya meningkatkan keterampilan digital masyarakat. Penerapan prinsip desain inklusif untuk layanan digital juga menjadi bagian penting dari strategi ini, memastikan aksesibilitas bagi semua pengguna.
Program pelatihan dan lokakarya yang terstruktur dirancang untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Program ini tidak hanya mengajarkan penggunaan teknologi digital, tetapi juga keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital. Hal ini membantu masyarakat memanfaatkan peluang ekonomi yang muncul dari revolusi digital.
Penerapan prinsip desain inklusif dalam layanan digital memastikan aksesibilitas bagi semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas. Desain yang ramah pengguna dan mudah diakses menjadi kunci keberhasilan dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Tantangan Kesenjangan Digital di Indonesia dan Solusi Lokal
Kesenjangan digital di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama perbedaan akses internet antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Jumlah penduduk Indonesia yang belum terhubung internet mencapai 72 juta jiwa, menghambat akses informasi penting di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi inovatif dan terintegrasi untuk mengatasi masalah ini.
Sejak tahun 2020, Kedutaan Besar Inggris melalui Digital Access Programme, berkolaborasi dengan mitra lokal seperti Common Room Networks Foundation, telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan inklusi digital dan konektivitas. Program ini meliputi pelatihan intensif dan penguatan keterampilan teknis serta literasi digital.
Gustaff Harriman, Direktur Common Room Networks Foundation, menekankan pentingnya solusi lokal dalam mengatasi kesenjangan digital di Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau. Komunitas lokal, menurutnya, lebih memahami tantangan di daerah masing-masing dan dapat menawarkan solusi yang lebih tepat dan efektif. Contohnya, pembangunan menara internet dari bambu di Sumba merupakan bukti kreativitas dan adaptasi solusi teknologi terhadap kondisi lokal.
Pameran Jejaring Warga: Menjembatani Kesenjangan Digital
Pameran Jejaring Warga di Bentara Budaya Jakarta (2-9 Mei) menjadi platform untuk menampilkan berbagai upaya dalam mengatasi tantangan kesejahteraan digital di Indonesia. Pameran ini tidak hanya fokus pada akses internet, tetapi juga bagaimana masyarakat di berbagai daerah berinovasi untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui teknologi. Pameran ini menampilkan prototipe infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, artefak dan produk budaya, serta dokumentasi berupa foto dan video dari rangkaian pelatihan literasi digital yang telah dilakukan sejak tahun 2020 di 10 provinsi di Indonesia.
Melalui pameran ini, diharapkan minat dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi kesenjangan digital semakin meningkat. Kerjasama antara pemerintah, lembaga internasional, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan Indonesia yang terhubung dan inklusif secara digital. Dengan mengadopsi strategi multi-segi yang efektif dan beradaptasi dengan kondisi lokal, Indonesia dapat menjembatani kesenjangan digital dan memastikan seluruh warganya dapat menikmati manfaat dari revolusi digital.