Inovasi Nilam USK Aceh: Model Hilirisasi Nasional?
Inovasi hilirisasi nilam berbasis rakyat oleh ARC USK Aceh mendapat pujian dan berpotensi menjadi model nasional, mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Sekretaris Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Prof. Ahmad Erani Yustika, memuji inovasi hilirisasi nilam berbasis rakyat yang dikembangkan oleh Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Pujian tersebut disampaikan pada Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Hilirisasi Komoditas Nasional Indonesia di Banda Aceh pada Rabu, 7 Mei. Inovasi ini dinilai berpotensi menjadi model hilirisasi nasional karena dampaknya terhadap perekonomian masyarakat Aceh. Keberhasilan ARC USK menginspirasi pemerintah untuk mendukung dan memperluas program serupa ke skala nasional, mengingat potensi ekonomi nilam yang signifikan.
Inovasi ini penting karena menunjukkan bagaimana riset perguruan tinggi dapat berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. Model hilirisasi yang diterapkan ARC USK telah menghasilkan berbagai produk turunan nilam yang telah dipasarkan, membuktikan keberhasilan transfer teknologi dan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mengembangkan komoditas unggulan nasional.
Keberhasilan ARC USK juga menunjukkan peran penting perguruan tinggi dalam pembangunan nasional. USK telah konsisten selama 10 tahun terakhir melakukan inovasi riset berbasis nilam dan melakukan pendampingan kepada masyarakat. Model ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi Nilam ARC USK: Sebuah Model yang Menginspirasi
Prof. Ahmad Erani Yustika menyatakan kekagumannya terhadap proses inovasi dan hilirisasi nilam yang dilakukan ARC USK. Beliau menyebutnya sebagai cerminan intelektual yang berhasil mengalirkan ilmu pengetahuan dari institusi pendidikan ke masyarakat, menciptakan nilai tambah dan menggerakkan ekonomi rakyat. "Perjuangan panjang ARC USK dalam inovasi dan hilirisasi nilam membuat saya tersentuh. Tentu pemerintah akan mendukung upaya ini dengan melakukan scaling up dari proses hilirisasi nilam yang sudah ada saat ini," ujarnya.
Satgas hilirisasi telah mendata 28 komoditas unggulan nasional, namun Presiden membuka peluang penambahan komoditas lain yang memiliki potensi besar, seperti nilam. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan komoditas unggulan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Rektor USK, Prof. Marwan, menegaskan bahwa USK telah bertransformasi menjadi pusat solusi bagi masyarakat, sesuai paradigma baru perguruan tinggi berdampak. USK fokus pada riset dan inovasi yang mampu menjawab persoalan nyata dan mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Hilirisasi nilam menjadi contoh nyata kontribusi USK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
USK telah melakukan community development melalui berbagai pendampingan dan transfer iptek kepada masyarakat selama 10 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang USK dalam pengembangan ekonomi berbasis komoditas pertanian. Inovasi nilam diharapkan dapat menjadi prioritas dalam hilirisasi nasional.
Potensi Nilam dan Komitmen ARC USK
Kepala ARC USK, Syaifullah Muhammad, menjelaskan bahwa inovasi pada rantai pasok dan rantai nilai industri nilam telah menghasilkan sekitar 30 produk inovasi turunan yang telah dipasarkan. Berbagai hasil riset dan pengembangan teknologi juga telah menghasilkan berbagai penghargaan nasional dan internasional. ARC USK berkomitmen untuk terus mengawal industri nilam Indonesia.
Inovasi ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pengembangan teknologi budidaya, pengolahan, hingga pemasaran produk turunan nilam. Komitmen ARC USK yang kuat menjadi kunci keberhasilan hilirisasi nilam di Aceh. "Tanpa komitmen, kita tidak akan pernah memulai, dan tanpa konsistensi kita tidak akan pernah menyelesaikan," tegas Syaifullah Muhammad.
Keberhasilan ARC USK dalam mengembangkan hilirisasi nilam menunjukkan potensi besar komoditas ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi model bagi pengembangan komoditas lain di Indonesia. Model ini menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong inovasi dan hilirisasi untuk kesejahteraan masyarakat.
Model hilirisasi nilam ini patut ditiru daerah lain karena keberhasilannya dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong inovasi dan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
Kesimpulan
Inovasi hilirisasi nilam di Aceh, yang digagas oleh ARC USK, telah membuktikan potensi besarnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi model bagi pengembangan komoditas lain di Indonesia. Dukungan pemerintah dan komitmen jangka panjang dari berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan hilirisasi komoditas nasional.