Inovasi Ponton TNI AD: Solusi Atasi Sampah Pantai di Bali
TNI Angkatan Darat meluncurkan inovasi ponton penarik sampah di Bali Ocean Days 2025 untuk mengatasi masalah sampah laut dan sungai di Bali, dengan target 100 unit ponton untuk pulau tersebut.
Badung, 7 Februari 2025 - TNI Angkatan Darat (TNI AD) memperkenalkan inovasi terbaru dalam mengatasi permasalahan sampah di destinasi wisata pantai Bali: sebuah kapal ponton penarik sampah. Inovasi ini diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, dalam ajang Bali Ocean Days 2025 di Kabupaten Badung.
Solusi Inovatif Mengatasi Sampah Laut dan Sungai
Brigjen Wahyu menjelaskan, ponton ini dirancang untuk beroperasi di sungai dan area pantai hingga radius 100 meter. Meskipun kekuatan mesinnya tidak sebesar kapal besar, ponton ini efektif dalam menghalau sampah dari sungai sebelum mencapai pantai, dan mencegah sampah laut mencapai bibir pantai. "Kami coba suatu inovasi; ponton ini biasanya digunakan di danau dan sungai, namun di Bali akan difungsikan di sungai sebagai hulu pembawa sampah, serta di pantai dengan radius 100 meter," jelasnya. Keunggulan ponton ini terletak pada kemampuannya untuk mengumpulkan hingga 400 kilogram sampah hanya dalam satu jam.
Ponton sepanjang 600 cm ini dilengkapi dengan sistem konveyor. Sistem ini bekerja dengan menarik sampah yang terdeteksi di air menuju bak penampungan di kapal. Setelah bak penuh, ponton kembali ke darat untuk membongkar sampah ke truk pengangkut sampah.
Kerja Sama TNI AD dan Bali Ocean Days
Inovasi ponton ini, yang telah diproduksi secara masif di Indonesia sejak 2024, diperkenalkan di forum internasional Bali Ocean Days 2025. TNI AD berharap dapat menjalin kerjasama dan mendapatkan sponsor untuk memproduksi lebih banyak ponton untuk Bali. "Target kami adalah 100 unit ponton untuk Bali. Kami siap memproduksi selama ada perintah. Ini bukan soal bisnis, melainkan kepedulian terhadap kelestarian perairan," tegas Brigjen Wahyu.
Pascal Philippe, Co-Founder Bali Ocean Days, menambahkan bahwa kerjasama dengan TNI AD ini merupakan terobosan baru. Tahun-tahun sebelumnya, forum Bali Ocean Days lebih fokus pada sosialisasi dan penyelarasan visi misi dalam menjaga kelestarian laut. "Mulai tahun ini, kami menargetkan produksi ratusan kapal ponton untuk Indonesia, untuk mencegah sampah mencapai pantai. Karena jika sudah sampai laut, akan jauh lebih sulit mengatasinya," ujar Pascal.
Target Produksi dan Kolaborasi Internasional
Bali Ocean Days 2025 menargetkan produksi ratusan ponton untuk ditempatkan di seluruh Indonesia, terutama di Bali. Kerjasama dengan TNI AD di Bandung akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Pascal juga menekankan pentingnya belajar dari negara-negara lain, seperti Prancis, dalam hal pengelolaan laut yang berkelanjutan. Perwakilan Prancis turut hadir dalam Bali Ocean Days 2025.
Bali Ocean Days 2025: Ekonomi Biru Berkelanjutan
Bali Ocean Days 2025 sendiri mengangkat tema "Empowering Blue Tech and Advancing Sustainable Ocean Solutions". Forum ini mempromosikan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia dan sekitarnya, dengan fokus pada enam topik utama terkait perlindungan laut dan pembangunan berkelanjutan. Inovasi ponton TNI AD ini menjadi salah satu solusi nyata yang dipamerkan dalam forum tersebut, menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kebersihan laut dan pantai di Bali.
Melihat kompleksitas masalah sampah di Bali, Brigjen Wahyu menyadari perlunya banyak armada untuk membersihkan laut dan sungai. Namun, beliau optimis bahwa dengan keseriusan dan komitmen bersama, berapa pun jumlah ponton yang tersedia akan mampu mengatasi permasalahan ini secara efektif. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan sampah laut yang lebih baik.