Intelijen Kejagung Awasi Rp71 Triliun Anggaran Program MBG
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung mengawasi ketat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp71 triliun untuk mencegah penyalahgunaan anggaran dan memastikan program tepat sasaran.

JAKARTA, 30 Januari 2024 - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Reda Manthovani, menekankan pentingnya peran intelijen dalam keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Dengan anggaran fantastis Rp71 triliun dalam APBN 2025, pengawasan ketat menjadi kunci sukses program yang menargetkan 19,47 juta penerima manfaat, mulai dari anak sekolah hingga ibu hamil.
Pengawasan intensif dilakukan Jamintel untuk memastikan dana tersebut tepat sasaran dan terhindar dari penyelewengan. Reda Manthovani menegaskan komitmen Kejaksaan Agung dalam mengawal program MBG agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin memperkaya diri sendiri dengan merugikan negara dan rakyat. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan kepada jajaran intelijen Kejagung di pusat dan daerah.
Anggaran MBG yang mencapai Rp71 triliun terbagi menjadi Rp63,3 triliun untuk pemenuhan gizi dan Rp7,4 triliun untuk dukungan manajemen. Besarnya angka ini membuat pengawasan menjadi sangat krusial. Kejaksaan Agung menyadari potensi risiko penyalahgunaan anggaran yang sangat tinggi, sehingga peran intelijen menjadi sangat vital.
Untuk memastikan efektivitas pengawasan, Jamintel mengutamakan koordinasi dengan berbagai pihak. Kerja sama dengan pemerintah daerah, sekolah, desa, dan instansi terkait terus diperkuat. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi ancaman terhadap kelancaran program MBG.
Selain koordinasi, upaya lain yang dilakukan adalah optimalisasi penyuluhan hukum kepada masyarakat. Tujuannya agar pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan tujuan program MBG semakin meningkat, sehingga partisipasi dan pengawasan dari masyarakat juga dapat dioptimalkan.
Kejaksaan Agung juga tak tinggal diam dalam melakukan evaluasi program. Kejadian gangguan kesehatan siswa di Jawa Tengah setelah mengonsumsi makanan dari program MBG menjadi salah satu fokus evaluasi. Jamintel menyatakan kesiapannya mengambil langkah strategis untuk memastikan keamanan dan efektivitas program MBG ke depannya.
Transparansi dan optimalisasi pengawasan juga dimaksimalkan dengan memanfaatkan platform digital seperti Inteliz dan Jaga Desa. Platform ini diharapkan mampu memastikan implementasi program MBG berjalan lancar dan dana yang digunakan tepat sasaran. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Kesimpulannya, Kejaksaan Agung melalui Jamintel berperan aktif mengawasi jalannya program MBG dengan anggaran yang sangat besar. Dengan strategi pengawasan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan program ini dapat berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.