Jamintel Kejagung Pastikan Pemerataan Program Makan Bergizi Gratis untuk Disabilitas di Tangerang Raya
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejagung memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk disabilitas di Tangerang Raya berjalan baik dan merata, dengan pengawasan ketat terhadap kualitas makanan.

Kabupaten Tangerang, 28 April 2024 - Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung (Kejagung), Reda Manthovani, memastikan pemerataan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Khusus (SKH) penyandang disabilitas di Tangerang Raya, Banten. Peninjauan langsung dilakukan di SKH Mustika, Tigaraksa, Tangerang, untuk memastikan program ini berjalan efektif dan menjangkau seluruh siswa yang membutuhkan.
Dalam kunjungannya, Reda Manthovani mengungkapkan kerjasama Kejagung dengan berbagai pihak, termasuk swasta seperti Grab dan OVO, yayasan, serta pemerintah daerah. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung dan mengawasi pelaksanaan program MBG bagi anak-anak disabilitas. Hasil peninjauan menunjukkan program MBG di beberapa SKH di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang telah berjalan sesuai pedoman.
Keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari ketersediaan makanan, tetapi juga kualitas gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap anak. Reda Manthovani menekankan pentingnya memperhatikan komposisi makanan, seperti membatasi garam dan gula bagi siswa yang membutuhkannya. "Karena kita tidak sembarangan memberikan makanan kepada anak disabilitas. Contoh, ada tujuh anak makanannya tidak boleh banyak garam atau gula. Jadi keunikannya di sini, tingkat tantangan bagi pihak Yayasan/pengelola bagaimana caranya membuat sesuatu yang menarik dan bermanfaat," jelasnya.
Pengawasan dan Monitoring yang Ketat
Untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas program MBG, monitoring rutin akan dilakukan oleh yayasan dan pemerintah daerah setempat. Pengawasan meliputi aspek dapur, komposisi menu, dan kadar gizi makanan yang disajikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyimpangan dan memastikan makanan yang diberikan aman serta memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN).
Reda Manthovani juga mendorong peran aktif Dinas Kesehatan di setiap wilayah untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada pengelola dapur. "Ini untuk menghindari adanya makanan yang tidak sesuai, jangan sampai sembarangan. Jadi tetap akan ada pengawasan berkala oleh masing-masing pengelola," ujarnya. Pihak Kejagung juga akan membentuk tim khusus untuk mengawasi pelaksanaan program MBG ini.
Sebagai tokoh nasional penggerak disabilitas, Reda Manthovani berkomitmen untuk memastikan pemerataan kualitas MBG bagi anak-anak disabilitas. Komitmen ini diwujudkan melalui kerjasama dan pengawasan yang ketat untuk memastikan program ini memberikan manfaat optimal bagi para penerima manfaat.
Kolaborasi untuk Kesuksesan Program
Keberhasilan program MBG di Tangerang Raya tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak. Kerjasama antara Kejagung, swasta, yayasan, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin pemerataan dan kualitas program. Dengan pengawasan yang ketat dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, diharapkan program MBG dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi anak-anak disabilitas di wilayah tersebut.
Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas, khususnya dalam hal akses terhadap makanan bergizi. Dengan memastikan ketersediaan makanan bergizi yang berkualitas, diharapkan anak-anak disabilitas dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ke depannya, diharapkan program MBG dapat diperluas ke daerah lain di Indonesia, sehingga lebih banyak anak disabilitas yang dapat merasakan manfaatnya. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerjasama yang berkelanjutan dari semua pihak yang terkait.
Dengan adanya pengawasan yang ketat dan kerjasama yang baik, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan anak-anak disabilitas di Indonesia.