Program Makan Bergizi Gratis: Inklusi dan Solidaritas di Sekolah
Juru bicara Presiden menekankan pentingnya inklusi dan solidaritas dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang memastikan semua siswa, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan manfaat.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta mendapat sorotan karena komitmennya terhadap inklusi dan solidaritas. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Philips Vermonte, saat meninjau pelaksanaan program tersebut di SLB Negeri 5, Jakarta, Selasa (21/1).
Vermonte menyatakan bahwa MBG di SLB Negeri 5 Slipi menunjukan komitmen nyata terhadap prinsip inklusi. Semua siswa, termasuk penyandang disabilitas, berhak mendapatkan manfaat dari program ini tanpa memandang latar belakang ekonomi atau kebutuhan khusus mereka.
Lebih dari sekadar pemenuhan gizi, MBG juga bertujuan membangun nilai-nilai solidaritas dan inklusi. Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan bahwa MBG bukan hanya soal makan, tetapi juga tentang inklusi dan solidaritas bagi para penerima manfaat.
Untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi, pemerintah membentuk Unit Pelayanan Penuhan Gizi (SPPG). SPPG mengevaluasi menu MBG setiap 20 hari, sehingga siswa dapat menikmati beragam masakan Indonesia. Pergantian menu rutin ini bertujuan memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada para siswa.
Vermonte menambahkan bahwa pelaksanaan MBG bukan hanya sekedar waktu makan, tetapi juga sebagai kegiatan budaya yang memperkenalkan keragaman masakan Indonesia. Selain aspek inklusi dan solidaritas, kegiatan bersama seperti doa bersama juga menjadi bagian dari program ini.
Dalam kunjungannya ke SLB Negeri 5, Vermonte didampingi oleh Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri. Menu MBG pada hari itu terdiri dari nasi, ayam, tahu, sayur kangkung, dan jeruk.
Kesimpulannya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya memberikan makanan bergizi bagi siswa, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai inklusi dan solidaritas, serta memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Indonesia.
