Pemkab Tangerang Bangun Dapur SPPG untuk Anak Disabilitas: Menu Sehat dan Aman Jadi Prioritas
Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen menyediakan dapur SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak disabilitas di SLB, dengan memperhatikan kebutuhan gizi khusus.

Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, meluncurkan program inovatif untuk memastikan anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan nutrisi yang tepat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dilengkapi dengan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) khusus di sekolah luar biasa (SLB). Inisiatif ini diumumkan oleh Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, pada Rabu, 14 Mei 2024, sebagai upaya untuk mendukung dan menyukseskan program MBG bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Langkah ini diambil setelah adanya koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Pemkab Tangerang akan menyediakan lahan seluas 800-1000 meter persegi untuk pembangunan dapur SPPG di setiap SLB. Pemilihan lahan akan memprioritaskan lahan sekolah yang tidak terpakai, memastikan lokasi yang aman dan nyaman untuk operasional dapur.
Program MBG dengan dapur SPPG ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi spesifik anak-anak disabilitas. Bupati Maesyal Rasyid menjelaskan bahwa menu makanan akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk menghindari bahan-bahan seperti gluten, kasein, dan fenol yang berpotensi memicu reaksi negatif, khususnya pada anak-anak autis. Kualitas dan keamanan makanan menjadi prioritas utama dalam program ini.
Dapur SPPG: Solusi Menu Bergizi bagi Anak Disabilitas
Pembangunan dapur SPPG merupakan langkah strategis Pemkab Tangerang dalam memastikan keberhasilan program MBG untuk anak disabilitas. Dengan adanya dapur khusus, pengawasan kualitas dan keamanan makanan akan lebih terjamin. Hal ini memastikan anak-anak menerima nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan mereka.
Pemilihan lokasi dapur SPPG akan mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan. Luas lahan minimal 800-1000 meter persegi akan menjamin operasional dapur yang efisien dan higienis. Pemkab Tangerang berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang memadai guna mendukung program ini.
Bupati Maesyal Rasyid juga menekankan pentingnya melibatkan Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pembangunan SPPG. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan juga memberdayakan ekonomi lokal.
Kolaborasi dan Pengembangan Holtikultura
Pemkab Tangerang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan sumber daya lokal. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung program MBG, Pemkab Tangerang akan mendorong peningkatan produksi holtikultura. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan baku makanan yang sehat dan berkualitas untuk program MBG.
Keterlibatan Koperasi Merah Putih dan BUMDes dalam pembangunan SPPG merupakan bukti komitmen Pemkab Tangerang untuk memberdayakan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program MBG, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Dengan adanya program MBG dan pembangunan SPPG, Pemkab Tangerang menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan anak-anak disabilitas. Program ini tidak hanya memberikan akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat.
Ke depannya, Pemkab Tangerang berencana memperluas program SPPG ke desa-desa lain. Hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk memastikan semua anak, termasuk anak disabilitas, mendapatkan akses terhadap nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus.