Program MBG Dukung Proses Belajar Siswa SMP Don Bosco Sorong, Namun Implementasi Terkendala
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dinilai sangat strategis untuk mendukung proses belajar siswa, namun implementasinya di Kota Sorong masih menghadapi kendala infrastruktur.

Sorong, 25 Februari 2025 - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dinilai Kepala Sekolah SMP YPPK Don Bosco Kota Sorong, Suster Elvarina CIJ, sangat strategis dalam menunjang proses belajar siswa. Program ini diharapkan dapat memperbaiki gizi siswa sehingga mereka dapat tumbuh kembang dengan optimal dan semangat belajar meningkat. Meskipun SMP Don Bosco belum merasakan manfaatnya, Suster Elvarina optimis Pemerintah Kota Sorong akan mendistribusikan program ini secara bertahap ke seluruh sekolah.
Adanya program MBG diyakini akan sangat membantu siswa dari keluarga kurang mampu. SMP YPPK Don Bosco sendiri memiliki 369 siswa, sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga implementasi MBG sangat dinantikan. Keberadaan program ini diharapkan mampu menjawab tantangan perut kosong siswa sebelum memulai pembelajaran, sehingga mereka dapat fokus pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Namun, implementasi program MBG di Kota Sorong masih menghadapi beberapa kendala. Meskipun program ini diluncurkan pada Februari 2025 dengan target awal delapan SD dan satu SMP, realisasinya belum mencapai target karena berbagai persiapan dan penyesuaian yang dibutuhkan, terutama terkait fasilitas pendukung.
Implementasi MBG di Kota Sorong: Kendala dan Solusi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Arby William Mamangsa, menjelaskan bahwa implementasi MBG terus meningkat. Awalnya hanya tiga SD yang menerima manfaat, kini telah bertambah menjadi delapan SD. Namun, satu SMP yang sudah terdata masih membutuhkan penyesuaian sebelum program dapat dijalankan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan dapur sehat. Saat ini, hanya terdapat satu dapur sehat di Distrik Sorong Barat yang melayani delapan SD, sementara dapur sehat di Kampus Unamin Sorong masih dalam tahap persiapan.
Kondisi ini menyebabkan sebagian besar sekolah di Kota Sorong belum merasakan manfaat MBG. Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemerintah Kota Sorong telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar dari APBD. Anggaran ini diharapkan dapat mempercepat penyediaan fasilitas pendukung, termasuk pembangunan dapur sehat tambahan.
Jumlah siswa yang menjadi target implementasi MBG di Kota Sorong cukup besar, yaitu sebanyak 43.407 siswa di 249 sekolah. Dengan hanya dua dapur sehat yang tersedia, kebutuhan akan dapur sehat tambahan sangat mendesak. Idealnya, Kota Sorong membutuhkan 12 dapur sehat untuk menjangkau seluruh siswa. Pemerintah Kota Sorong berkomitmen untuk mengatasi kendala ini secara bertahap dan memastikan seluruh sekolah dapat menikmati manfaat program MBG.
Dukungan Terhadap Program MBG
Suster Elvarina CIJ, Kepala Sekolah SMP YPPK Don Bosco, menyampaikan apresiasinya terhadap program MBG dan berharap program ini dapat segera terealisasi di sekolahnya. Beliau menekankan pentingnya program ini bagi siswa dari keluarga kurang mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan mereka. "Anak ke sekolah tidak lagi perut kosong karena sudah dijawab oleh program MBG sehingga bisa menambah semangat belajar anak didik di sekolah," katanya.
Pemerintah Kota Sorong menyadari pentingnya program MBG dan berkomitmen untuk memastikan program ini berjalan maksimal. Meskipun terdapat kendala, upaya untuk mengatasi kendala tersebut terus dilakukan. Dengan dukungan anggaran dari APBD dan komitmen pemerintah, diharapkan program MBG dapat menjangkau seluruh siswa di Kota Sorong dan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
Program MBG yang dicanangkan pemerintah pusat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Kota Sorong. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi siswa, diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar mereka. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah Kota Sorong telah memulai implementasi program MBG sejak 13 Januari 2025. Meskipun masih bertahap, komitmen untuk memastikan seluruh sekolah mendapatkan manfaat program ini tetap teguh. Dengan berbagai terobosan dan strategi yang diterapkan, diharapkan program MBG dapat berjalan maksimal dan memberikan dampak positif bagi pendidikan di Kota Sorong.