Wamendag Pantau Program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Jakarta
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) meninjau program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Jakarta, memastikan program tersebut berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi siswa berkebutuhan khusus.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Jakarta pada Selasa. Tujuan kunjungan tersebut untuk memantau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah. Program ini difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, khususnya mereka yang berkebutuhan khusus.
Selama kunjungan, Wamendag berinteraksi langsung dengan para siswa SLB, mulai dari tingkat SD hingga SMP. Ia memberikan perhatian khusus kepada mereka, menekankan pentingnya asupan gizi seimbang untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup. Wamendag bahkan turut serta membagikan makanan bergizi kepada para siswa, yang terdiri dari nasi, ayam, sayuran, dan buah jeruk.
Dampak Positif Program Makan Bergizi Gratis
Wamendag mengungkapkan rasa syukur dapat menyaksikan langsung dampak positif dari program ini. "Alhamdulillah, pagi ini kami berada di SLB 5 Jakarta, di daerah Slipi. Kami bersyukur sekali bisa melihat bagaimana dampak dari program Makan Bergizi Gratis yang merupakan program yang menurut saya sangat luar biasa," ujarnya. Ia menambahkan bahwa program ini selaras dengan tekad Presiden untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, mengingat para penerima manfaat merupakan generasi penerus bangsa.
Program Makan Bergizi Gratis, menurut Wamendag, menjadi bagian penting dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045. "Dan semua itu tidak lepas dari bagaimana kita merawat sumber daya manusianya. Mulai dengan asupan gizinya dan hingga bahkan kesehatan pendidikan dan lain sebagainya," tambahnya. Wamendag juga menekankan bahwa program ini menjunjung tinggi keadilan sosial, memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya secara merata.
Inklusi dan Solidaritas Sosial
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, menjelaskan bahwa program ini mengedepankan inklusi sosial. Program ini memastikan semua anak, tanpa terkecuali, baik berkebutuhan khusus maupun dari berbagai latar belakang ekonomi, mendapatkan makanan bergizi yang sama. Vermonte juga menambahkan bahwa program tersebut mengandung unsur solidaritas, melibatkan berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung anak-anak sekolah.
Presiden menekankan bahwa program ini bukan hanya sekadar pembagian makanan, tetapi juga mencakup aspek inklusi dan solidaritas. "Jadi ada komponen inklusi dan juga ada komponen solidaritas," kata Vermonte. Ia juga menjelaskan bahwa program ini dikelola secara profesional, dengan melibatkan ahli gizi dan tenaga terlatih untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitasnya.
Respon Positif dari Pihak Sekolah dan Siswa
Kepala SLB Negeri 5 Jakarta, Hani Rustisiani, menyambut baik program ini. Ia menjelaskan bahwa banyak orang tua siswa berasal dari kalangan menengah ke bawah, sehingga program ini sangat membantu. Hani juga menyebutkan bahwa program ini memberikan variasi makanan bergizi yang lebih baik dibandingkan makanan yang biasanya dibawa dari rumah oleh siswa.
Salah satu siswa, Galang Putra R.S, dari kelas IV, mengaku sangat puas dengan menu makanan yang diberikan. Ia menyukai variasi menu yang disajikan setiap hari, seperti ayam, sayur, dan jeruk. Ia juga merasa kenyang dan makanan tersebut memenuhi kebutuhan gizinya. "Hari ini makanannya habis, enak (makanannya), Yang paling suka daging ayam, sayur sama jeruk. Setiap hari makanannya ganti-ganti, ada ikan, ada ayam," kata Galang.
Kesimpulannya, program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Jakarta mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Program ini dinilai efektif dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan siswa, serta selaras dengan upaya pemerintah dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkeadilan.