Internet Gratis di Kotim: Desa-Desa Terbantu Akses Internet
Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, memanfaatkan teknologi VSAT dan Starlink untuk menyediakan akses internet gratis di berbagai desa, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau sinyal.
Akses Internet Gratis di Kotim: Menjembatani Kesenjangan Digital
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, melaporkan peningkatan signifikan dalam pemanfaatan internet gratis oleh desa-desa di wilayah tersebut. Program ini, yang memanfaatkan teknologi VSAT dan Starlink, telah memberikan dampak positif bagi pemerintah desa dan masyarakat setempat, terutama di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya kesulitan mengakses internet.
Teknologi VSAT dan Starlink: Solusi Internet Desa
Diskominfo Kotim menggunakan dua teknologi untuk menyediakan akses internet gratis ini. Pertama, teknologi VSAT yang merupakan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Pada tahun 2024, Kotim menerima bantuan VSAT di 24 titik, yang sebagian besar ditujukan untuk satuan pendidikan. Kedua, teknologi Starlink, yang sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Kotim melalui anggaran daerah.
Starlink telah terbukti efektif di beberapa lokasi, termasuk Kecamatan Tualan Hulu, Desa Sungai Hanya (Kecamatan Antang Kalang), Desa Pamalian (Kecamatan Kota Besi), dan Desa Biru Maju (Kecamatan Telawang). Penggunaan Starlink di Tualan Hulu telah diuji coba dan hasilnya sangat membantu pelayanan di kecamatan dan masyarakat sekitar.
Menjawab Kebutuhan Jangka Pendek dan Panjang
Beberapa desa, seperti Desa Kenyala (Kecamatan Telawang), Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh (Kecamatan Kota Besi), serta Desa Tehang (Kecamatan Parenggean), telah mengajukan permohonan bantuan Starlink setelah permohonan pembangunan menara telekomunikasi atau BTS ditolak pemerintah pusat. Starlink menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah akses internet di desa-desa tersebut.
Namun, pemerintah Kotim tetap berupaya untuk mendapatkan solusi jangka panjang dengan mengajukan pembangunan BTS. Hal ini dikarenakan jangkauan BTS yang lebih luas dibandingkan Starlink. Saat ini, beberapa lokasi sedang dalam tahap survei untuk pembangunan BTS.
Efektivitas Starlink dan Tantangan Jangkauan
Starlink terbukti efektif di daerah-daerah yang sulit dijangkau sinyal karena kemudahan pemasangannya. Akan tetapi, jangkauannya terbatas, hanya sekitar 100 hingga 300 meter, sehingga perangkat Starlink biasanya dipasang di kantor desa. Meskipun demikian, program ini telah memberikan akses internet yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah-daerah terpencil.
Kepala Diskominfo Kotim, Marjuki, menegaskan bahwa ke-17 kecamatan di Kotim telah terjangkau internet. Namun, masih ada beberapa daerah yang mengalami kendala sinyal. Program internet gratis ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dalam jangka pendek, sementara pembangunan BTS diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang.
Kesimpulan
Program internet gratis di Kotim melalui teknologi VSAT dan Starlink merupakan langkah signifikan dalam mengurangi kesenjangan digital. Meskipun Starlink memiliki keterbatasan jangkauan, program ini memberikan akses internet vital bagi desa-desa terpencil. Pemerintah Kotim berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan akses internet di seluruh wilayah melalui berbagai solusi, termasuk pembangunan BTS untuk solusi jangka panjang.