Investasi di Kabupaten Bekasi Tembus Rp71,8 Triliun di 2024
Kabupaten Bekasi sukses menarik investasi hingga Rp71,8 triliun pada tahun 2024, melampaui target dan mengukuhkan posisinya sebagai primadona investasi di Jawa Barat.
![Investasi di Kabupaten Bekasi Tembus Rp71,8 Triliun di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/130039.898-investasi-di-kabupaten-bekasi-tembus-rp718-triliun-di-2024-1.jpeg)
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berhasil mencatatkan rekor investasi fantastis pada tahun 2024. Angka realisasi investasi mencapai Rp71,8 triliun, melampaui target pemerintah provinsi sebesar Rp64 triliun. Pencapaian ini sekaligus mengukuhkan posisi Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan investasi tertinggi di Jawa Barat, mengungguli Karawang dan daerah lainnya. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, di Cikarang pada Sabtu lalu.
Rekor Investasi dan Daya Tarik Kabupaten Bekasi
Suksesnya Kabupaten Bekasi menarik investasi senilai Rp71,8 triliun pada tahun 2024 menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif dan menguntungkan di daerah tersebut. Tren positif ini terlihat jelas dari peningkatan investasi selama lima tahun terakhir; dari Rp37,32 triliun pada tahun 2020, meningkat menjadi Rp43,2 triliun di tahun 2021, Rp47 triliun di tahun 2022, dan mencapai Rp61,2 triliun di tahun 2023. Peningkatan signifikan ini menunjukkan Kabupaten Bekasi sebagai destinasi investasi yang semakin diminati.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berperan aktif dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Salah satu upayanya adalah mengesahkan peraturan daerah yang memberikan insentif dan kemudahan berinvestasi. Peraturan ini, yang disahkan pada akhir tahun 2024, bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modal di Kabupaten Bekasi.
Sumber Investasi dan Sektor Unggulan
Investasi tahun 2024 di Kabupaten Bekasi didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kontribusi sebesar Rp50,62 triliun (70,47 persen), sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp21,21 triliun (29,53 persen). Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar dengan nilai Rp13,34 triliun, diikuti Jepang (Rp12,46 triliun), Belanda (Rp4,63 triliun), dan Korea Selatan (Rp4,34 triliun).
Dari sisi sektor usaha, sektor jasa lainnya menjadi penyumbang investasi terbesar dengan nilai Rp15,57 triliun. Industri logam mesin dan elektronika berada di posisi kedua dengan Rp9,9 triliun, disusul industri kendaraan bermotor dan alat transportasi (Rp7,79 triliun), serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp6 triliun). Distribusi investasi yang merata di berbagai sektor menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Bekasi.
Penyerapan Tenaga Kerja
Realisasi investasi yang tinggi di Kabupaten Bekasi juga berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Kabupaten Bekasi menjadi daerah dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi di Jawa Barat, mencapai 63.148 pekerja. Dari jumlah tersebut, 35.137 orang bekerja di perusahaan PMDN, dan 28.011 orang di perusahaan PMA. Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 9.000 pekerja, diikuti industri logam mesin dan elektronika (8.000 pekerja), dan sektor perdagangan dan reparasi, industri mineral non logam, serta jasa lainnya (masing-masing 6.000 pekerja).
Kesimpulan
Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi yang mencapai Rp71,8 triliun pada tahun 2024 merupakan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang kondusif dan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar di daerah tersebut. Dengan terus berupaya menjaga dan meningkatkan iklim investasi, Kabupaten Bekasi berpotensi untuk semakin menarik investasi dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat dan Indonesia.