Jabar Prioritaskan PMI Profesional, Bukan Sektor Domestik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) fokus pada pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) profesional ke luar negeri, bukan sektor domestik, demi meningkatkan kualitas dan mengurangi potensi penipuan.
![Jabar Prioritaskan PMI Profesional, Bukan Sektor Domestik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000052.564-jabar-prioritaskan-pmi-profesional-bukan-sektor-domestik-1.jpg)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) kini lebih fokus mengirimkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) profesional ke luar negeri daripada pekerja sektor domestik. Keputusan ini diambil untuk meningkatkan kualitas dan peluang bagi para PMI serta meminimalisir potensi penipuan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Teppy Wawan Dharmawan, di Bandung, Selasa (2/4).
Menurut Teppy, strategi ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat untuk menghindari pengiriman PMI sektor domestik. Prioritas diberikan kepada PMI yang memiliki keahlian profesional. "Kita ingin naik kelas, setiap permintaan kerja di luar negeri, kita dahulukan yang profesional," tegasnya.
Selama tahun 2024, Pemprov Jabar telah memberangkatkan sejumlah PMI ke berbagai negara. Tercatat, delapan orang ke Kuwait untuk sektor hospitality, satu orang ke Hongaria (juga hospitality), dan 80 orang ke Taiwan untuk sektor caregiver dan manufaktur. Pada tahun 2025, 14 PMI asal Jabar diberangkatkan ke Korea Selatan untuk bekerja sebagai tukang las di galangan kapal, sembilan barista ke Arab Saudi, dan 24 orang ke Slovakia untuk industri manufaktur otomotif.
Teppy menekankan bahwa peluang kerja di luar negeri masih terbuka lebar dan berpotensi menurunkan angka pengangguran di Jabar. Namun, ia mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur yang benar untuk memastikan legalitas pekerjaan, perusahaan, dan agen penyalur. "Dengan prosedur yang benar, kita bisa meminimalisir penipuan," tambahnya.
Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah keberangkatan 14 PMI asal Jabar ke Korea Selatan pada 18 Februari 2025. Mereka bekerja sebagai juru las di HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd, setelah melalui pelatihan Welder FCAW (Flux Cored Arc Welding) selama dua bulan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Serang. Mereka juga mendapat pelatihan bahasa dan budaya Korea serta sertifikasi dari KOSHIPA (Korea Offshore and Shipbuilding Association).
Para PMI tersebut menggunakan visa kerja E-7, khusus untuk pekerja asing terampil di Korea Selatan. Skema visa ini juga digunakan untuk posisi lain di industri galangan kapal, seperti Pipe Fitter dan teknisi elektro, dengan masa berlaku sesuai kontrak kerja.
Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus memfasilitasi pengiriman PMI yang profesional dan terlindungi. Fokus pada peningkatan keahlian dan kepatuhan prosedur diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan PMI dan mengurangi risiko eksploitasi.