Jakarta Perluas Skrining Kesehatan Gratis: Kini Sasar Anak Tidak Sekolah, Targetkan Hampir 2 Juta Jiwa!
Pemerintah Provinsi Jakarta memperluas program Skrining Kesehatan Gratis (CKG) hingga menjangkau anak-anak tidak sekolah, demi deteksi dini masalah kesehatan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi memperluas jangkauan program Skrining Kesehatan Gratis (CKG) yang sebelumnya hanya menyasar siswa sekolah. Kini, inisiatif penting ini turut mencakup anak-anak yang tidak terdaftar dalam pendidikan formal, menandai langkah progresif dalam upaya kesehatan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa program CKG di sekolah kini tidak hanya menargetkan siswa, tetapi juga anak-anak berusia 7 hingga 17 tahun yang tidak bersekolah. Perluasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua anak di ibu kota memiliki akses terhadap pemeriksaan kesehatan dasar.
Program ini memiliki ambisi besar untuk menjangkau hampir 2 juta jiwa di wilayah Jakarta, meliputi siswa dari kelas satu hingga dua belas serta anak-anak yang tidak bersekolah. Deteksi dini masalah kesehatan menjadi fokus utama, diharapkan dapat segera diikuti dengan penanganan yang tepat.
Perluasan Jangkauan Program CKG di Jakarta
Inisiatif Skrining Kesehatan Gratis ini pertama kali diluncurkan pada bulan Juli di sekolah-sekolah gratis di bawah program Sekolah Rakyat. Kemudian, pada tanggal 4 Agustus, jangkauannya diperluas ke sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemerataan akses kesehatan.
Ani Ruspitawati menegaskan bahwa perluasan ini merupakan bagian dari upaya holistik untuk mencapai target kesehatan masyarakat yang lebih luas. Dengan menyertakan anak-anak tidak sekolah, program CKG memastikan tidak ada kelompok usia yang terlewatkan dalam upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit.
Target ambisius hampir 2 juta jiwa di Jakarta mencerminkan skala program ini. Ini meliputi seluruh siswa dari jenjang SD hingga SMA, serta kelompok anak-anak yang selama ini mungkin kurang terjangkau oleh layanan kesehatan formal karena tidak berada di lingkungan sekolah.
Deteksi Dini dan Manfaat Skrining Kesehatan
Paket skrining yang ditawarkan dalam program CKG mencakup berbagai pemeriksaan kesehatan esensial. Ini meliputi pemeriksaan status gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan mental, kesehatan gigi, tekanan darah, dan skrining diabetes, memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi kesehatan anak.
Ani Ruspitawati mengungkapkan harapan besar bahwa melalui skrining kesehatan ini, masalah kesehatan pada anak-anak dapat terdeteksi sejak dini. Deteksi cepat memungkinkan penanganan segera, yang pada gilirannya dapat mencegah komplikasi serius di kemudian hari dan mengurangi beban penyakit yang tidak perlu.
Secara nasional, program CKG diluncurkan pada 10 Februari dengan tujuan fundamental untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah. Program berbasis sekolah ini menargetkan 53 juta siswa dari kelas satu hingga dua belas di berbagai institusi, termasuk pesantren, menunjukkan cakupan yang luas.
Implementasi nasional program Skrining Kesehatan Gratis ini dimulai secara serentak pada 4 Agustus, dengan visi untuk menjangkau setiap anak di seluruh pelosok Indonesia tanpa terkecuali. Dengan target ambisius 280 juta warga, program ini diproyeksikan menjadi salah satu inisiatif skrining kesehatan terbesar di dunia, mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kesehatan warganya.