Jangan Bergantung, Adaptasi! Pesan Wapres Gibran untuk Generasi Muda Hadapi AI
Wapres Gibran Rakabuming Raka meminta generasi muda Indonesia untuk beradaptasi dengan kecerdasan buatan (AI), bukan bergantung sepenuhnya, agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memberikan pesan penting kepada generasi muda Indonesia terkait perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam kunjungannya ke SMA Negeri 66 Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024, Wapres Gibran menekankan pentingnya adaptasi terhadap AI, namun bukan ketergantungan. Hal ini disampaikan saat beliau meninjau implementasi program AI digital nasional di sekolah tersebut, sebuah program kolaborasi pemerintah dengan AICO, komunitas AI terbesar di Indonesia, untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan.
Wapres Gibran mengingatkan bahwa AI merupakan alat yang dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas, serta mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Namun, beliau juga mengingatkan agar siswa tidak sepenuhnya bergantung pada AI. "Kita tidak boleh tertinggal, kita harus beradaptasi. Tapi kita harus ingat bahwa AI tidak akan menggantikan manusia," tegasnya. Beliau menekankan pentingnya pemahaman konseptual yang mendalam, bukan sekadar mengandalkan AI sebagai jalan pintas.
Lebih lanjut, Wapres Gibran menjelaskan bahwa meskipun AI memiliki kecerdasan luar biasa, manusia tetap memegang peranan penting. Mereka yang enggan belajar dan beradaptasi dengan AI akan tertinggal oleh mereka yang mampu memanfaatkannya dengan bijak. "Ini bukan jalan pintas; kalian tetap harus mencoba dan menggunakan rumus (yang diajarkan guru)," ujarnya menekankan pentingnya proses belajar yang utuh.
Pentingnya Adaptasi dan Pemanfaatan AI yang Bijak
Dalam kunjungannya, Wapres Gibran memberikan arahan kepada para siswa SMA Negeri 66 Jakarta agar bijak dalam menggunakan teknologi AI. Beliau menjelaskan bahwa AI hanyalah alat untuk memahami konsep dan membangun pola berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dan analitis tetap menjadi kunci keberhasilan, bukan sekadar mengandalkan hasil instan dari AI.
Wapres Gibran juga menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan peran manusia. Namun, manusia yang enggan menggunakan AI, tidak mau beradaptasi, dan tidak mau berkembang akan dikalahkan oleh mereka yang mampu memanfaatkan AI dengan bijak. Hal ini menunjukkan pentingnya peran manusia dalam mengendalikan dan mengarahkan teknologi AI, bukan sebaliknya.
Program AI digital nasional yang diimplementasikan di SMA Negeri 66 Jakarta merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital yang semakin maju. Dengan memberikan akses dan pelatihan terkait AI, diharapkan siswa dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif dan bertanggung jawab.
SMA Negeri 66 Jakarta: Implementasi AI di Sektor Pendidikan
SMA Negeri 66 Jakarta terpilih sebagai salah satu sekolah yang menjadi percontohan dalam implementasi program AI digital nasional. Sekolah ini telah menyediakan fasilitas berbasis AI untuk mendukung proses pembelajaran siswa. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi terkini.
Dengan adanya fasilitas AI di sekolah, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang, seperti pemecahan masalah, analisis data, dan kreativitas. Namun, penting untuk diingat bahwa AI hanyalah alat bantu, dan peran guru serta proses belajar yang mendalam tetap sangat penting.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi AI dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Implementasi AI di sektor pendidikan bukan hanya sekadar memberikan akses teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran. Hal ini membutuhkan pelatihan dan pengembangan bagi para pendidik agar mereka dapat memanfaatkan AI secara optimal dalam proses pembelajaran.
Kesimpulan
Pesan Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk generasi muda Indonesia sangat jelas: beradaptasi dengan AI, bukan bergantung padanya. Dengan memahami konsep dan mengembangkan pola pikir kritis, generasi muda dapat memanfaatkan AI sebagai alat untuk mencapai potensi maksimal mereka, tetap memegang kendali atas teknologi, dan tidak tertinggal dalam perkembangan zaman.