Jayawijaya Bantu 3 Mesin Pakan Babi untuk Peternak di Wesaput
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memberikan bantuan tiga unit mesin pembuat pakan ternak babi kepada kelompok peternak Blessthin Papua di Distrik Wesaput melalui Program Transformasi Ekonomi Terpadu (Tekad), guna meningkatkan produktivitas dan perekonomian

Jayawijaya, Papua Pegunungan, 14 Februari 2024 - Sebuah angin segar menerpa para peternak babi di Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memberikan bantuan berupa tiga unit mesin pembuat pakan ternak kepada Kelompok Peternak Blessthin Papua. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas peternakan babi di wilayah tersebut.
Bantuan Mesin Pakan dari Program Tekad
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayawijaya, Lepinus Gombo, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari Program Transformasi Ekonomi Terpadu (Tekad). Ini merupakan bantuan pertama jenisnya di Wamena, Papua Pegunungan. "Masyarakat Distrik Wesaput yang tergabung dalam kelompok peternak babi Blessthin Papua memperoleh tiga unit mesin pakan ternak babi," ungkap Lepinus dalam keterangannya di Wamena, Jumat lalu.
Ketiga mesin tersebut memiliki fungsi berbeda, namun semuanya bertujuan untuk menghasilkan pakan ternak babi berkualitas. Bahan baku yang digunakan pun memanfaatkan potensi lokal, seperti jagung, daun betatas, buah merah, dan bahan lokal lainnya. Lepinus menambahkan, "Bahan dasar untuk menghasilkan pangan dari sejumlah bahan lokal yakni jagung, daun betatas, buah merah dan beberapa bahan lokal lainnya bisa diolah menggunakan mesin tersebut."
Keberhasilan Kelompok Blessthin Papua
Kelompok Peternak Blessthin Papua bukanlah penerima bantuan Tekad untuk pertama kalinya. Mereka sebelumnya telah menerima bantuan melalui program Tekad dan Demplot pada tahun 2024. Keberhasilan mereka dalam mengelola bantuan tersebut, khususnya inisiatif untuk mendapatkan mesin pakan ternak, menjadi salah satu faktor kunci diterimanya bantuan ini. "Dari 42 kampung yang diberikan bantuan, kelompok Blessthin Papua salah satu yang cukup berhasil karena punya inisiatif mengadakan mesin pakan yang memang selama ini tidak ada di Wamena dan Papua Pegunungan," jelas Lepinus.
Hasilnya pun cukup memuaskan. Kelompok ini kini mampu memproduksi pakan sendiri, meningkatkan efisiensi dan kualitas ternak mereka. Hal ini menjadi keunggulan yang patut diapresiasi. "Kini hasilnya sudah memuaskan. Mereka melakukan usaha ternak babi dengan pakan babi yang diproduksi sendiri. Hal itu merupakan keunggulan dari kelompok peternak di Wesaput sehingga memdapat apresiasi," tambah Lepinus.
Pengembangan Usaha Terintegrasi
Lepinus juga menekankan pentingnya pengembangan usaha terintegrasi. Ia melihat potensi besar untuk mengembangkan usaha pendukung, seperti pertanian jagung, buah merah, kedelai, singkong, dan ubi jalar, yang semuanya dibutuhkan sebagai bahan baku pakan ternak. "Saat ini ada sub-sub usaha yang perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan usaha yaitu bahan pakan berupa jagung, buah merah, kedelai, singkong, ubi jalar. Jadi kalau ada usaha masyarakat di komoditas itu maka pasarannya sudah ada di sini, usaha pakan ternak babi ini membutuhkan bahan dari usaha pertanian lain, ini yang kita harus kembangkan, sehingga Dana Desa yang turun berputar di desa sendiri," paparnya.
Dengan adanya bantuan mesin pakan ternak ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak babi di Distrik Wesaput. Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi terpadu di daerah lain di Papua Pegunungan.