Jenazah 6 Jemaah Umrah Korban Kecelakaan di Arab Saudi Akan Dimakamkan di Sana
Konsulat Jenderal RI di Jeddah mengonfirmasi keenam jenazah jemaah Umrah asal Indonesia yang tewas dalam kecelakaan bus di Arab Saudi akan dimakamkan di sana.

Tragedi Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi: Enam Jemaah Indonesia Meninggal Dunia
Kecelakaan bus yang terjadi di jalan raya Madinah-Mekkah pada tanggal 20 Maret 2024 telah merenggut nyawa enam jemaah Umrah asal Indonesia. Peristiwa nahas ini terjadi di Wadi Qudaid, sekitar 150 kilometer di utara Jeddah. Berdasarkan hasil investigasi awal, bus yang membawa jemaah tersebut tergelincir dan terbakar setelah ditabrak oleh mobil dari arah berlawanan. Selain enam jemaah yang meninggal dunia, terdapat 14 jemaah lainnya yang mengalami luka-luka, tiga di antaranya masih dirawat intensif di rumah sakit karena menderita luka bakar dan patah tulang.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, telah bekerja keras menangani situasi darurat ini. Mereka telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan pihak terkait untuk memastikan proses evakuasi, identifikasi jenazah, serta perawatan para korban luka berjalan lancar. KJRI juga aktif berkomunikasi dengan keluarga korban di Indonesia untuk memberikan informasi terkini dan dukungan.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Jeddah berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan bantuan terbaik bagi para korban dan keluarga mereka.
Jenazah Dimakamkan di Arab Saudi
Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary, dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Senin (24/3), menyatakan bahwa seluruh jenazah keenam jemaah Umrah tersebut akan dimakamkan di Arab Saudi. Persetujuan pemakaman telah diperoleh untuk lima jenazah, sementara keluarga korban keenam juga telah menyatakan keinginan untuk memakamkan jenazah istrinya di Arab Saudi. KJRI Jeddah akan memproses persetujuan tertulis dari keluarga tersebut untuk kelengkapan administrasi pemakaman.
Proses identifikasi dan forensik jenazah dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap di Arab Saudi. Otoritas setempat telah berkomitmen untuk mempercepat proses tersebut. "Proses forensik, identifikasi, dan lain-lain membutuhkan waktu tujuh hari. Mudah-mudahan prosesnya bisa lebih cepat sehingga kita bisa segera memakamkan jenazah," ujar Ambary.
Meskipun proses pemakaman akan dilakukan di Arab Saudi, KJRI Jeddah tetap menjalin komunikasi intensif dengan keluarga korban di Indonesia untuk memberikan dukungan dan informasi terkait proses pemakaman. KJRI juga memastikan bahwa seluruh proses pemakaman akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara Islam.
Kondisi Para Korban Luka
Sebanyak tiga jemaah yang mengalami luka berat masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara sebelas jemaah lainnya yang mengalami luka ringan telah melanjutkan perjalanan ibadah Umrah mereka setelah menyelesaikan agenda di Madinah sebelum kecelakaan terjadi. KJRI Jeddah terus memantau kondisi para jemaah yang melanjutkan ibadah Umrah melalui komunikasi dengan pihak muassasah (penyelenggara Umrah) dan operator tur Umrah setempat.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para calon jemaah Umrah untuk selalu memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan selama perjalanan ibadah. Memilih penyelenggara Umrah yang terpercaya dan memiliki reputasi baik sangatlah penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Pemerintah Indonesia melalui KJRI Jeddah akan terus berupaya memberikan perlindungan dan bantuan kepada warga negara Indonesia yang berada di Arab Saudi. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan para jemaah Umrah dapat menjalankan ibadah dengan aman dan lancar.