Tragedi Umrah: Enam Jemaah Indonesia Meninggal dalam Kecelakaan di Jeddah
Enam jemaah umrah Indonesia meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Jeddah, Arab Saudi, sementara 13 lainnya luka-luka; proses pemakaman korban tengah berlangsung.

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Arab Saudi pada Kamis (20/3) telah merenggut nyawa enam jemaah umrah Indonesia. Peristiwa nahas ini terjadi saat bus yang membawa rombongan 20 jemaah umrah tersebut terbalik di tengah perjalanan dari Madinah menuju Mekkah, sekitar 150 meter dari Kota Jeddah. Akibatnya, enam jemaah meninggal dunia dan 13 lainnya mengalami luka-luka, sementara satu orang selamat.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan kabar duka ini pada Jumat (21/3) di Kantor Presiden, Jakarta. Beliau menyatakan bahwa proses pemakaman keenam jemaah yang meninggal dunia sedang berlangsung di Arab Saudi. Kementerian Agama dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah telah berkoordinasi untuk menangani situasi ini dan memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Christiawan Nasir juga membenarkan bahwa tim dari KJRI telah langsung menuju lokasi kejadian untuk mendampingi para korban dan keluarga. Pemerintah Indonesia saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak berwenang Arab Saudi dan keluarga korban untuk memastikan proses pemakaman berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur.
Korban Meninggal dan Luka-Luka
Keenam jemaah umrah Indonesia yang meninggal dunia telah teridentifikasi. Mereka adalah Sumarsih Djarudin (44 tahun), Audrya Malika Adam (16 tahun), Eny Soedarwati (49 tahun), Dian Novita (38 tahun), Areline Nawallya Adam (22 tahun), dan Dawam Mahmud (48 tahun). Eny Soedarwati diketahui merupakan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro. Identitas para korban telah dikonfirmasi oleh Kementerian Agama.
Dari 13 jemaah yang mengalami luka-luka, tiga di antaranya tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ahsantudhonni Ghozali (55 tahun) dirawat di RS Khulais karena retak tulang, Fabian R Respati (14 tahun) dirawat di RS King Abdul Aziz Mahjar akibat luka bakar serius, dan Muhammad Alawi (22 tahun) dirawat di RS Obhur Jeddah karena retak tulang. Kondisi para korban luka lainnya masih dalam penanganan medis.
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan kondisi para korban dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang sedang berduka. Koordinasi intensif dilakukan dengan pihak berwenang Arab Saudi untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Menag Nasaruddin Umar menyatakan bahwa hingga saat ini penyebab pasti kecelakaan bus tersebut masih belum diketahui. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan apakah ada unsur kelalaian dari pihak terkait. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah penyelidikan selesai dilakukan.
"Kebiasaannya (orang yang meninggal di Saudi) memang dimakamkan di sana," ujar Menag Nasaruddin terkait rencana pemakaman para korban. Namun, beliau menambahkan bahwa pemerintah masih berkoordinasi dengan keluarga korban untuk memastikan semua proses berjalan sesuai dengan keinginan keluarga.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan bantuan penuh kepada keluarga korban, baik dalam proses pemakaman maupun dalam pemulangan jenazah jika keluarga menginginkannya. Informasi lebih lanjut akan diupdate secara berkala.
Proses evakuasi dan penanganan korban kecelakaan ini menunjukkan koordinasi yang baik antara pemerintah Indonesia dan otoritas Arab Saudi. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.