Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi: Tiga Korban Masih Dirawat Intensif
Kecelakaan bus umrah di jalur Madinah-Makkah menewaskan 6 WNI dan melukai 14 lainnya; tiga korban masih dirawat intensif di rumah sakit yang berbeda di Jeddah.

Kecelakaan maut yang melibatkan bus rombongan umrah Indonesia terjadi di jalan lintas Madinah-Makkah, Arab Saudi, pada Kamis lalu. Insiden yang terjadi di Wadi Qudaid, sekitar 150 km utara Jeddah, mengakibatkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan menjadi sorotan utama bagi KJRI Jeddah serta pemerintah Indonesia.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Yusron Ambary, dalam konferensi pers daring pada Jumat, memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penanganan korban. Beliau menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, namun dipastikan bukan kecelakaan tunggal, melainkan akibat tabrakan dengan kendaraan lain yang tiba-tiba menyalip. Akibatnya, bus rombongan umrah tersebut keluar jalur dan terbakar habis.
Meskipun sebagian besar korban selamat telah dapat melanjutkan ibadah umrah, tiga korban mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit berbeda di Jeddah. KJRI Jeddah memastikan akan terus memberikan dukungan penuh bagi para korban dan keluarga mereka.
Kondisi Korban yang Masih Dirawat
KJRI Jeddah mengidentifikasi tiga korban yang masih memerlukan perawatan intensif. Fabian Respati (14 tahun) dirawat di RS Abdul Aziz karena luka bakar serius. Keluarganya akan segera menyusul ke Jeddah untuk mendampingi. Sementara itu, Ahsantudhonni Ghozali (55 tahun) dirawat di RS Khulais akibat patah tulang, dan Muhammad Alawi (22 tahun) dirawat di RS Obhur Jeddah karena retak tulang.
Ketiga korban tersebut mendapatkan perawatan medis terbaik dan KJRI Jeddah berkoordinasi erat dengan pihak rumah sakit untuk memastikan mereka mendapatkan penanganan yang optimal. Pihak KJRI juga terus memantau perkembangan kesehatan mereka dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.
Sebanyak 11 korban lainnya yang mengalami luka ringan telah diperbolehkan melanjutkan ibadah umrah mereka setelah mendapatkan perawatan medis. KJRI Jeddah memastikan akan terus memantau kondisi mereka dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Bantuan KJRI Jeddah dan Proses Pemulangan Jenazah
KJRI Jeddah menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan penuh kepada seluruh korban dan keluarga korban. Selain memberikan perawatan medis bagi korban luka, KJRI juga berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk mempercepat proses pemulangan jenazah enam WNI yang meninggal dunia. Proses tersebut melibatkan koordinasi dengan pihak keluarga korban terkait prosedur pemakaman dan kepulangan jenazah ke Indonesia.
KJRI Jeddah juga bekerja sama dengan pengelola tur umrah dan muassasah setempat untuk memastikan jamaah yang melanjutkan ibadah umrah mendapatkan pelayanan yang baik dan aman. Monitoring terhadap kondisi jamaah terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Upaya yang dilakukan KJRI Jeddah meliputi:
- Memberikan perawatan medis bagi korban luka.
- Berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait proses pemulangan jenazah.
- Membantu keluarga korban dalam proses administrasi dan kepulangan.
- Memantau kondisi jamaah yang melanjutkan ibadah umrah.
- Berkoordinasi dengan pengelola tur umrah dan muassasah setempat.
KJRI Jeddah menekankan pentingnya keselamatan jamaah umrah dan akan terus berupaya mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Mereka juga menghimbau kepada para calon jamaah umrah untuk selalu memastikan memilih penyelenggara umrah yang terpercaya dan memiliki izin resmi.
Insiden kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan ibadah umrah. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait dan upaya pencegahan akan terus ditingkatkan untuk melindungi keselamatan jamaah umrah Indonesia di masa depan.