KJRI Jeddah Pantau Ketat Kondisi Jamaah Umrah Korban Kecelakaan Bus di Arab Saudi
Konsulat Jenderal RI di Jeddah terus memantau kondisi para jamaah umrah Indonesia yang menjadi korban kecelakaan bus di Arab Saudi, beberapa dirawat di rumah sakit dengan luka serius sementara yang lainnya telah mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor

Sebuah kecelakaan bus yang terjadi di jalan lintas Madinah-Mekkah pada Kamis, 20 Maret 2024, telah mengakibatkan duka mendalam bagi Indonesia. Enam Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan tersebut melibatkan bus yang membawa jamaah umrah, menimbulkan keprihatinan dan respon cepat dari pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi.
Konsul Jenderal RI Jeddah, Yusron Ambary, dalam keterangan video yang dirilis pada Senin, 24 Maret 2024, memastikan bahwa KJRI terus memantau kondisi para korban. Pihak KJRI bekerja sama dengan rumah sakit setempat untuk memastikan para korban luka mendapatkan perawatan terbaik. Peristiwa ini terjadi di jalur Madinah-Mekkah, mengakibatkan bus terguling dan terbakar.
Kejadian ini telah menyita perhatian banyak pihak, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Jeddah bergerak cepat memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban dan keluarga mereka. Proses evakuasi dan perawatan medis menjadi prioritas utama dalam penanganan insiden ini.
Kondisi Korban dan Bantuan KJRI Jeddah
Yusron Ambary menjelaskan bahwa kondisi para korban luka relatif stabil. Rumah sakit tempat para korban dirawat telah berkoordinasi dengan KJRI, sehingga informasi terkini mengenai kondisi kesehatan para korban dapat dipantau secara berkala. Salah satu korban yang mengalami luka bakar serius, Fabian Respati (14), telah didampingi oleh orang tuanya yang datang langsung dari Indonesia. Hal ini menunjukkan kepedulian dan dukungan penuh dari keluarga kepada sang anak.
Korban lainnya, Ahsantudhonni Ghozali (55), telah dipindahkan ke RS King Faisal di Jeddah. Pemindahan ini dilakukan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan rumah sakit sebelumnya, RS Khulais. Sementara itu, kondisi Muhammad Alawi (22) yang mengalami retak tulang tangan masih dipantau, dan belum diketahui kapan operasi akan dilakukan.
KJRI Jeddah juga memberikan bantuan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi para korban selamat yang kehilangan paspor. SPLP ini memungkinkan mereka untuk melanjutkan ibadah umrah mereka setelah mendapatkan perawatan medis yang memadai. Petugas imigrasi KJRI telah bekerja keras melakukan perekaman data biometrik bagi 10 WNI yang menginap di Mekkah pada Minggu (23/3), dan akan melakukan hal yang sama bagi korban yang masih dirawat di rumah sakit. Pembuatan SPLP ini ditargetkan selesai paling lambat Senin dan akan segera diberikan kepada para WNI yang membutuhkan.
Proses Pembuatan SPLP dan Koordinasi
Proses pembuatan SPLP untuk para korban yang kehilangan paspor berjalan dengan lancar dan efisien. KJRI Jeddah berkomitmen untuk menyelesaikan pembuatan SPLP paling lambat pada hari Senin, 24 Maret 2024, agar para jamaah umrah dapat segera melanjutkan perjalanan ibadah mereka. Kerja sama yang baik antara KJRI Jeddah dengan pihak rumah sakit dan otoritas imigrasi Arab Saudi sangat membantu mempercepat proses ini.
Kecepatan dan efisiensi dalam penanganan kasus ini menunjukkan kesigapan dan profesionalisme KJRI Jeddah dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI di Arab Saudi. KJRI Jeddah terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh WNI yang berada di wilayah kerjanya, terutama dalam situasi darurat seperti ini. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dan keamanan bagi para jamaah umrah. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan standar keamanan dan keselamatan dalam penyelenggaraan ibadah umrah di masa mendatang.
KJRI Jeddah terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan. Semoga para korban luka segera pulih dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga mereka.