KAI Daop Surabaya Angkut 788 Ribu Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
PT KAI Daop 8 Surabaya berhasil mengangkut 788.260 penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025, dengan Stasiun Gubeng, Pasarturi, dan Malang sebagai stasiun tersibuk.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya berhasil melayani mobilitas masyarakat selama periode angkutan Lebaran 2025. Selama 18 hari, mulai 21 Maret hingga 7 April 2025, tercatat sebanyak 788.260 penumpang telah diangkut oleh KAI Daop 8 Surabaya. Angka ini meliputi 398.526 penumpang yang naik dan 389.734 penumpang yang turun di berbagai stasiun dalam wilayah operasional Daop 8 Surabaya. Keberhasilan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama selama Lebaran.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyatakan bahwa tingginya angka penumpang tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat yang besar terhadap layanan kereta api KAI. Hal ini juga membuktikan efektifitas dan efisiensi layanan kereta api dalam memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, khususnya selama periode mudik dan balik Lebaran. KAI Daop 8 Surabaya telah berupaya maksimal untuk menyediakan layanan terbaik dan memastikan kelancaran perjalanan para penumpang.
Tiga stasiun utama di Daop 8 Surabaya, yaitu Stasiun Gubeng, Pasarturi, dan Malang, menjadi stasiun dengan jumlah penumpang naik dan turun terbanyak. Data menunjukan mobilitas penumpang yang signifikan di ketiga stasiun tersebut, menunjukkan peran penting stasiun-stasiun ini dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Stasiun Tersibuk dan Rincian Penumpang
Stasiun Surabaya Gubeng mencatatkan jumlah penumpang naik sebanyak 127.873 orang dan penumpang turun sebanyak 112.164 orang. Sementara itu, Stasiun Surabaya Pasarturi melayani 108.689 penumpang naik dan 108.096 penumpang turun. Stasiun Malang juga tergolong ramai dengan 66.094 penumpang naik dan 63.929 penumpang turun. Data ini menunjukkan distribusi penumpang yang merata di beberapa stasiun utama di wilayah Daop 8 Surabaya.
Data tersebut menunjukkan tingginya volume penumpang yang dilayani oleh KAI Daop 8 Surabaya, terutama di tiga stasiun utama. Hal ini menjadi indikator penting dalam perencanaan dan penyediaan layanan transportasi kereta api di masa mendatang. KAI Daop 8 Surabaya perlu terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Lebih lanjut, Luqman menjelaskan bahwa selama periode arus balik Lebaran 2025, mulai tanggal 2 April hingga 7 April, KAI Daop 8 Surabaya telah mengangkut 301.622 penumpang. Rinciannya, 132.649 penumpang naik dan 168.973 penumpang turun. Data ini menunjukkan jumlah penumpang yang signifikan setiap harinya selama periode arus balik.
Arus Balik Lebaran 2025
Data harian arus balik menunjukkan fluktuasi jumlah penumpang. Pada 2 April, tercatat 22.933 penumpang naik dan 24.054 penumpang turun. Angka ini sedikit meningkat pada 3 April dengan 22.137 penumpang naik dan 26.173 penumpang turun. Pada 4 April, jumlah penumpang sedikit menurun menjadi 20.874 penumpang naik dan 27.750 penumpang turun.
Tren penumpang naik kembali pada 5 April dengan 22.069 penumpang naik dan 29.654 penumpang turun. Angka ini meningkat lagi pada 6 April, dengan 23.594 penumpang naik dan 30.713 penumpang turun. Hingga pukul 10.00 WIB pada 7 April, tercatat 21.042 penumpang naik dan 30.629 penumpang turun. Fluktuasi ini menunjukkan dinamika pergerakan penumpang selama periode arus balik Lebaran.
Untuk memastikan kelancaran operasional selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI Daop 8 Surabaya setiap harinya memberangkatkan 58 kereta api jarak jauh. Rinciannya, 49 kereta api jarak jauh reguler dan 9 kereta api jarak jauh tambahan. Total tempat duduk yang disediakan per hari mencapai 25.966 tempat duduk. Hal ini menunjukkan komitmen KAI dalam menyediakan kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
KAI Daop 8 Surabaya telah menunjukkan kinerja yang baik dalam melayani penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025. Dengan jumlah penumpang yang signifikan dan layanan kereta api yang memadai, KAI berhasil mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama periode tersebut. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk peningkatan layanan di masa mendatang.