KAI Dukung UMKM Naik Kelas: Pelatihan Terpadu Dorong Ekonomi Berkelanjutan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya berkolaborasi dengan Kementerian BUMN menggelar pelatihan terpadu bagi UMKM Jawa Timur untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Surabaya, 26 April 2024 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, memberikan pelatihan terpadu kepada lebih dari 150 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur. Pelatihan bertajuk "UMKM Naik Kelas" ini merupakan kolaborasi strategis KAI dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), diselenggarakan di Surabaya pada Sabtu lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM, sekaligus mendukung arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari langkah strategis KAI dalam memberdayakan UMKM. "Ini merupakan bagian dari langkah strategis KAI dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Wisnu dalam keterangan resminya. Lebih lanjut, Wisnu menekankan pentingnya pelatihan yang tepat sasaran untuk mendorong UMKM agar lebih profesional, kompetitif, dan siap bersaing di pasar domestik maupun global.
Program pelatihan ini memberikan berbagai materi penting bagi para pelaku UMKM. Materi tersebut mencakup regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal yang disampaikan oleh PT Surveyor Indonesia, optimalisasi pengelolaan keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, serta strategi *branding* dan *digital marketing* yang meliputi media sosial dan iklan digital. Keterlibatan berbagai pihak ahli ini menunjukkan komitmen KAI dalam memberikan pelatihan yang komprehensif dan berkualitas.
UMKM Binaan KAI: Mendapatkan Pendampingan untuk Naik Kelas
KAI Daop 8 Surabaya memiliki 39 UMKM mitra binaan aktif yang secara langsung mendapatkan manfaat dari program kemitraan ini. Lebih luas lagi, hingga tahun 2025, PT KAI (Persero) mencatat telah memiliki 861 UMKM mitra binaan aktif yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Angka ini menunjukkan komitmen besar KAI dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Strategi Komunikasi dan Hubungan Publik, Arya Sinulingga. Beliau memaparkan kunci sukses bagi UMKM binaan agar dapat naik kelas dan meningkatkan nilai usaha mereka. Kehadiran beliau semakin memperkuat dukungan pemerintah terhadap program pemberdayaan UMKM ini.
Arya Sinulingga menekankan pentingnya strategi yang tepat dalam pengembangan usaha. "UMKM harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal teknologi dan pemasaran digital," paparnya. Beliau juga memberikan beberapa contoh strategi yang telah berhasil diterapkan oleh UMKM binaan lainnya.
Materi Pelatihan yang Komprehensif
Para peserta pelatihan mendapatkan materi yang komprehensif dan dirancang untuk membantu mereka meningkatkan berbagai aspek usaha. Berikut beberapa poin penting materi yang diberikan:
- Regulasi BPOM dan Sertifikasi Halal: Materi ini membantu UMKM memahami regulasi yang berlaku dan memperoleh sertifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Optimalisasi Pengelolaan Keuangan: Materi ini memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien, sehingga UMKM dapat meningkatkan profitabilitas.
- Strategi *Branding* dan *Digital Marketing*: Materi ini mengajarkan strategi *branding* yang efektif dan cara memanfaatkan media sosial serta iklan digital untuk memasarkan produk.
Dengan pelatihan yang komprehensif ini, diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saing dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. KAI berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara KAI dan Kementerian BUMN dalam program "UMKM Naik Kelas" ini merupakan contoh nyata sinergi BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi BUMN lain dalam memberdayakan UMKM di Indonesia.