Kaimana Petakan Zona Sayur Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kaimana memetakan zona sayur di Kampung Coa, Kilo Nol, dan Kilo 18 untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 19 ribu pelajar, menargetkan 40-60 persen kebutuhan sayur dari petani lokal.
![Kaimana Petakan Zona Sayur Dukung Program Makan Bergizi Gratis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000203.982-kaimana-petakan-zona-sayur-dukung-program-makan-bergizi-gratis-1.jpg)
Kaimana genjot program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan cara unik. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kaimana, Papua Barat, baru-baru ini memetakan kawasan khusus penanaman sayur. Langkah ini diklaim sebagai upaya mendukung penuh program MBG yang menyasar 19 ribu pelajar dari PAUD hingga SMA/SMK.
Kepala DKPP Kaimana, Alexander Furay, menjelaskan bahwa pemetaan zona sayur ini merupakan hasil kerja sama dengan para petani. Beberapa kampung telah ditetapkan sebagai kawasan zona sayur, yaitu Kampung Coa, Kilo Nol, dan Kilo 18. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani setempat.
"Ada beberapa daerah yang ditetapkan sebagai kawasan zona sayur seperti di Kampung Coa, Kilo Nol, dan Kilo 18," ujar Alexander Furay saat diwawancarai Selasa lalu di Kaimana.
Bukan hanya untuk MBG, penetapan zona sayur ini juga bertujuan memenuhi kebutuhan sayur masyarakat sehari-hari. Pemerintah daerah memastikan hanya komoditas sayuran yang ditanam di area yang telah ditentukan. Sebagai penyeimbang, kawasan Kilo 19 dan sekitarnya ditetapkan sebagai zona non-sayur untuk pengembangan komoditas pertanian lain.
Program MBG sendiri menargetkan penyediaan bahan pangan bergizi bagi pelajar. Pemerintah daerah Kaimana sangat serius dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Salah satu fokusnya adalah memastikan pasokan sayur yang cukup.
"Komoditas pertanian yang ditanam di kawasan yang sudah ditetapkan itu hanya komoditas sayuran," tegas Alexander. Ia menambahkan, pemetaan zona sayur telah dibahas bersama petani untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Target yang dicanangkan cukup ambisius. Pemerintah daerah Kaimana berharap dapat memenuhi 40 hingga 60 persen kebutuhan sayur untuk program MBG dari hasil pertanian lokal. Hal ini diharapkan dapat terwujud secara berkelanjutan.
Dengan strategi pemetaan zona sayur ini, Pemda Kaimana berupaya memastikan keberhasilan program MBG. Selain itu, langkah ini juga mendorong peningkatan ekonomi petani lokal dan ketahanan pangan daerah.
"Kami menargetkan 40 sampai 60 persen kebutuhan sayur untuk MBG dapat dipasok oleh petani lokal secara berkelanjutan," pungkas Alexander Furay.