Kalbar Prioritaskan Peningkatan IPM dan Ekonomi Sambas: Target Peringkat Tiga se-Kalimantan
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, menetapkan peningkatan IPM dan pertumbuhan ekonomi di Sambas sebagai prioritas utama pembangunan lima tahun ke depan, dengan target peringkat tiga IPM se-Kalimantan.

Pontianak, 22 April 2024 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menetapkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama pembangunan di Kabupaten Sambas dalam lima tahun ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sambas Tahun 2025-2029 di Sambas, Selasa.
Meskipun IPM Kalbar meningkat dari 70,47 menjadi 71,19, posisi Kalbar masih berada di peringkat ke-30 nasional dan kelima di Kalimantan. Gubernur Norsan mengungkapkan harapannya agar dalam lima tahun mendatang, IPM Kalbar dapat naik setidaknya ke peringkat ketiga di Kalimantan. Ia mengakui bahwa Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan masih sulit dikejar, namun Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara menjadi target utama peningkatan.
Peningkatan IPM, menurut Gubernur, sangat bergantung pada perbaikan layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, terutama di tingkat desa. Strategi peningkatan akan difokuskan pada pembangunan dari level paling bawah, yaitu desa dan kecamatan. Selain itu, Gubernur juga menyoroti rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat maraknya pertambangan ilegal, dan berharap pengelolaan potensi tambang seperti bauksit dan silika dapat meningkatkan PAD secara signifikan.
Strategi Peningkatan IPM dan Ekonomi Sambas
Gubernur Norsan juga menyinggung angka-angka makro ekonomi Kalbar. Pertumbuhan ekonomi Kalbar saat ini mencapai 4,90 persen, sementara Sambas berada sedikit di bawahnya, yaitu 4,74 persen. Angka pengangguran terbuka Kalbar sebesar 4,86 persen, sedikit lebih rendah dari Sambas yang mencapai 4,99 persen. Tingkat kemiskinan Kalbar sebesar 6,32 persen, juga lebih rendah daripada Sambas yang berada di angka 6,53 persen. Gubernur menekankan perlunya perhatian bersama untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Sambas.
Ia juga menekankan pentingnya penyelarasan RPJMD dengan visi dan misi kepala daerah agar janji kepada masyarakat dapat direalisasikan. Pemerintah Provinsi Kalbar siap memberikan dukungan melalui bantuan keuangan dan bantuan strategis di bidang infrastruktur. Bupati Sambas, Satono, mengapresiasi kehadiran Gubernur dan menyebut Musrenbang ini sebagai momentum strategis untuk menyatukan arah pembangunan daerah.
Musrenbang ini juga dirangkaikan dengan penyusunan RKPD 2026, memberikan peluang besar untuk perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan terpadu. Bupati Satono juga menjelaskan bahwa Sambas, sebagai daerah perbatasan dengan populasi terbesar kedua di Kalbar setelah Pontianak, mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sambas masih menjadi lumbung pangan Kalbar, dengan produksi beras mencapai 169.000 ton pada tahun 2024, melebihi kebutuhan konsumsi sekitar 120.000 ton.
Pertumbuhan ekonomi Sambas juga menunjukkan tren positif, meningkat dari minus 2,02 persen pada awal pandemi COVID-19 menjadi 4,73 persen pada tahun 2024. Bupati Satono menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah daerah. Sambas memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, wisata, budaya, dan sumber daya manusia yang terus berkembang. Ia optimis Sambas dapat sejajar dengan kota atau kabupaten lain, bahkan di luar Kalimantan Barat.
Potensi Sambas dan Harapan Ke Depan
Bupati Satono juga menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sambas menempati peringkat pertama se-Kalbar. Hal ini menunjukkan bahwa arah pembangunan di Sambas sudah tepat. Ia berharap Musrenbang ini menghasilkan dokumen perencanaan yang implementatif dan berorientasi pada percepatan kesejahteraan masyarakat Sambas, serta mendukung target pembangunan jangka menengah Kalbar ke depan. Secara keseluruhan, Musrenbang ini menandai komitmen kuat Pemerintah Provinsi Kalbar dan Kabupaten Sambas untuk meningkatkan IPM dan pertumbuhan ekonomi daerah, dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk mendukung penuh upaya peningkatan IPM dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sambas. Dukungan tersebut akan diberikan melalui berbagai program dan kebijakan, termasuk bantuan keuangan dan infrastruktur. Dengan sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Sambas, diharapkan target peningkatan IPM dan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.