Kampung Pemuda Tanah Laut: Inisiatif Pertama di Indonesia, Berdayakan Pemuda untuk Pembangunan Desa
Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, meresmikan Kampung Pemuda di Kecamatan Bajuin sebagai program pertama di Indonesia yang memberdayakan pemuda desa berbasis komunitas, mendorong pembangunan daerah dari akar rumput.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada Jumat, 9 Mei 2024, Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, H. Rahmat Trianto, meresmikan Kampung Pemuda di Desa Tirtajaya, Kecamatan Bajuin. Inisiatif ini diluncurkan karena Bupati Rahmat menyadari pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan dalam pembangunan daerah. Program ini bertujuan memberdayakan pemuda berbasis komunitas di tingkat desa, sebuah program pertama di Indonesia. Dengan memberdayakan pemuda sesuai potensi lokal, diharapkan pembangunan desa akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Pembentukan Kampung Pemuda ini didasari oleh keyakinan Bupati bahwa pemuda bukan sekadar harapan masa depan, tetapi aktor utama pembangunan. Beliau menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam memajukan desanya. "Pemuda adalah agen perubahan, agent of change. Kalau pemudanya loyo, maka desa pun akan ikut loyo,” ujar Bupati Tanah Laut.
Program ini diharapkan menjadi model bagi pembangunan kepemudaan di seluruh Kabupaten Tanah Laut. Dengan pendekatan berbasis komunitas, program ini diyakini mampu mengoptimalkan potensi lokal dan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan desa. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Universitas Lambung Mangkurat dan Bank Indonesia, semakin memperkuat program ini.
Kampung Pemuda: Role Model Pembangunan Kepemudaan
Kampung Pemuda Desa Tirtajaya diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Tanah Laut dalam memberdayakan pemuda. Program ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan desa, sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.
Salah satu strategi kunci adalah program Satu Desa Satu Sarjana. Program ini akan menempatkan sarjana yang sesuai dengan kebutuhan desa. "Kalau desanya pertanian, kita siapkan sarjana pertanian. Kalau pertambangan, siapkan sarjana tambang. Kalau daerah nelayan, kita sekolahkan ke bidang kelautan. Semua demi membangun desa dari dalam,” tegas Bupati Rahmat.
Universitas Lambung Mangkurat berperan penting dalam memastikan keberhasilan program ini dengan mengirimkan tim ahli pendamping. Pendampingan ini memastikan pembangunan Kampung Pemuda berjalan berdasarkan kajian ilmiah dan prinsip-prinsip keberlanjutan. Hal ini menjamin program tersebut terlaksana secara efektif dan berdampak jangka panjang.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, juga sangat berarti. Bantuan yang diberikan meliputi dua unit hand tractor dan cultivator, demplot perluasan untuk pupuk lahan pertanian jagung dan padi, serta sarana pemberdayaan pemuda melalui pembangunan fasilitas edukasi wisata desa. Semua bantuan ini bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan pengembangan potensi desa.
Partisipasi Aktif Semua Pihak dalam Pembangunan Desa
Bupati Rahmat juga mengajak perusahaan-perusahaan di Tanah Laut untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Partisipasi aktif dari sektor swasta sangat penting untuk melengkapi upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga keuangan, dan sektor swasta, diharapkan Kampung Pemuda dapat menjadi model pembangunan yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah lain. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan pemuda, tetapi juga pada pengembangan ekonomi desa secara menyeluruh.
Keberhasilan Kampung Pemuda ini akan menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan pemuda dapat menjadi kunci dalam pembangunan desa yang berkelanjutan dan sejahtera. Model ini dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia untuk menciptakan perubahan positif dan memberdayakan generasi muda.
Dengan dukungan dan komitmen semua pihak, Kampung Pemuda di Tanah Laut diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam memberdayakan pemuda dan membangun desa dari dalam. Inisiatif ini menandai langkah penting dalam pembangunan Indonesia yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di tingkat desa.