Kapolda Bali Larang Pungli dalam Operasi Keselamatan Agung 2025
Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, tegas melarang pungutan liar dalam Operasi Keselamatan Agung 2025 yang melibatkan 1.461 personel dan berlangsung selama 14 hari, dengan fokus pada edukasi dan penegakan hukum lalu lintas.
![Kapolda Bali Larang Pungli dalam Operasi Keselamatan Agung 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170141.091-kapolda-bali-larang-pungli-dalam-operasi-keselamatan-agung-2025-1.jpg)
Denpasar, 10 Februari 2025 - Operasi Keselamatan Agung 2025 di Bali resmi dimulai, namun Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, memberikan instruksi tegas kepada seluruh personel yang terlibat. Dalam apel gelar pasukan di Mapolda Bali, beliau menekankan larangan pungutan liar (pungli) kepada masyarakat selama operasi berlangsung. Operasi ini melibatkan 1.461 personel dan akan berlangsung selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025.
Penekanan pada Penegakan Hukum yang Humanis
Irjen Pol. Daniel Adityajaya menyampaikan, "Penindakan hanya dilakukan dengan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), tidak ada pungli sekecil apa pun. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan jangan menyakiti hati masyarakat dengan melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif." Pernyataan ini menegaskan komitmen Polda Bali untuk menjalankan operasi dengan mengedepankan profesionalisme dan humanisme.
Kapolda mengingatkan seluruh anggota untuk selalu berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Operasi Keselamatan Agung 2025 ini bertujuan untuk menciptakan kondisi Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) yang aman dan kondusif, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sasaran Operasi dan Strategi yang Diterapkan
Operasi ini difokuskan pada pelanggar lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan berat, seperti tidak menggunakan helm, menerobos lampu merah, mengemudi dengan kecepatan tinggi, melawan arus, dan pelanggaran lainnya. Irjen Pol. Daniel Adityajaya menjelaskan, "Pada pelaksanaan kali ini kita akan lebih mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif yang turut didukung oleh upaya penegakan hukum."
Selain penegakan hukum, Operasi Keselamatan Agung 2025 juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Peningkatan volume kendaraan yang tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan yang sering terjadi. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan Kamseltibcarlantas yang lebih baik.
Kerjasama Antar Instansi
Kapolda Bali menyadari bahwa permasalahan lalu lintas tidak bisa diselesaikan oleh Kepolisian saja. Beliau menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama yang solid antara Polri, TNI, Pemda, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Hal ini bertujuan untuk menciptakan koordinasi yang efektif dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Operasi ini juga melibatkan personel dari Pomdam IX/Udayana, Dishub Provinsi Bali, dan PT Jasa Raharja Bali. Kerjasama antar instansi ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas operasi dan menciptakan dampak yang lebih luas dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.
Pesan Kapolda kepada Personel
Irjen Pol. Daniel Adityajaya memberikan pesan khusus kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Keselamatan Agung 2025. Beliau meminta mereka untuk melaksanakan tugas dengan baik, penuh tanggung jawab, sesuai SOP, dan selalu mengutamakan keselamatan diri. "Kedepankan edukasi secara humanis kepada masyarakat guna meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas kedepannya serta optimalkan sinergi dan kerja sama yang baik antar instansi terkait, sehingga tujuan operasi dapat tercapai," tegasnya.
Operasi Keselamatan Agung 2025 diharapkan dapat menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman, tertib, dan lancar bagi masyarakat Bali, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.