Kasus DBD di RSWN Semarang Januari 2025: Meningkat Signifikan
RSWN Semarang melaporkan peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Januari 2025, mencapai 68 pasien, terutama anak usia sekolah, dibandingkan 21 kasus di Januari 2024, disebabkan oleh perubahan musim ekstrem.

Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang melaporkan peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Januari 2025. Tercatat 68 pasien dirawat, mayoritas anak usia 6-18 tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 yang hanya mencatat 21 kasus.
Direktur RSWN Semarang, Eko Krisnarto, mengungkapkan kenaikan kasus ini telah terjadi sejak November 2023. Pada Desember 2024 saja, tercatat 75 kasus DBD. Peningkatan ini lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyebab Peningkatan Kasus
Eko Krisnarto memprediksi peningkatan kasus DBD dipicu oleh perubahan musim yang ekstrem, dengan pergantian cuaca panas dan hujan secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat daya tahan tubuh, terutama anak-anak, rentan terhadap penyakit. Anak-anak, dengan mobilitas tinggi, lebih mudah terpapar virus dengue.
Imbauan dan Pencegahan
Menanggapi lonjakan kasus, RSWN Semarang mengimbau masyarakat untuk giat melakukan gerakan 3M: menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat penampungan air yang sudah tidak terpakai. Langkah ini dinilai efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
Pelayanan RSWN
Meskipun terjadi peningkatan pasien DBD, RSWN Semarang memastikan tetap memberikan pelayanan terbaik. Semua pasien, termasuk yang membutuhkan rawat inap, mendapatkan penanganan medis yang memadai. Hingga saat ini, RSWN bersyukur belum ada laporan pasien DBD yang meninggal.
Gejala dan Rujukan
Sebagian besar pasien DBD yang datang ke RSWN Semarang mengeluhkan demam tinggi. Banyak dari mereka telah berobat ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) namun kondisinya tak membaik, sehingga dirujuk ke IGD RSWN. Sebagian lainnya langsung dirujuk dari FKTP untuk rawat inap.
Kesimpulan
Peningkatan kasus DBD di RSWN Semarang menjadi perhatian serius. Perubahan musim ekstrem menjadi faktor utama. Masyarakat diimbau untuk waspada dan menerapkan langkah pencegahan, khususnya gerakan 3M, guna menekan angka kasus DBD. RSWN Semarang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien.