Waspada DBD! Dinkes OKU Imbau Warga Terapkan Pola 3M
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, meminta warga waspada penyebaran DBD dengan menerapkan pola 3M Plus, menyusul peningkatan kasus signifikan di tahun 2024.
![Waspada DBD! Dinkes OKU Imbau Warga Terapkan Pola 3M](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170142.338-waspada-dbd-dinkes-oku-imbau-warga-terapkan-pola-3m-1.jpg)
Baturaja, 10 Februari 2025 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kembali mengingatkan warganya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Peningkatan kasus yang signifikan pada tahun 2024 menjadi alasan utama imbauan ini. Langkah pencegahan dini dinilai krusial untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Langkah Pencegahan DBD di OKU
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKU, Andi Prapto, menjelaskan bahwa musim hujan menjadi faktor utama peningkatan kasus DBD. Genangan air yang melimpah menciptakan lingkungan ideal bagi perkembangbiakan jentik nyamuk. "Saat musim hujan, genangan air memicu peningkatan populasi jentik nyamuk Aedes aegypti, sehingga risiko penularan DBD meningkat," ungkap Andi Prapto dalam keterangan persnya di Baturaja.
Sebagai respons atas peningkatan kasus DBD, Dinkes OKU gencar mensosialisasikan pentingnya penerapan pola 3M Plus. Pola 3M Plus meliputi menguras, menutup, dan menimbun wadah penampungan air. Ditambahkan dengan Plus yang mencakup beberapa upaya tambahan seperti membersihkan lingkungan sekitar dan menggunakan kelambu saat tidur.
Andi Prapto menekankan efektivitas pola 3M Plus dalam mencegah DBD. "Pola 3M Plus terbukti efektif dalam menekan jumlah kasus DBD. Penerapannya secara konsisten di rumah tangga sangat penting," tegasnya. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah untuk mencegah nyamuk masuk.
Data Kasus DBD di Kabupaten OKU
Data Dinkes OKU mencatat peningkatan signifikan kasus DBD di tahun 2024. Tercatat sebanyak 412 kasus DBD menyerang warga OKU, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 162 kasus. Meskipun terjadi peningkatan kasus, terdapat kabar baik karena tidak ada laporan kematian akibat DBD di tahun 2024, berbeda dengan tahun 2023 yang mencatat empat kematian akibat DBD, semuanya anak-anak.
Peningkatan kasus ini mendorong Dinkes OKU untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus digalakkan. Selain itu, Dinkes OKU juga melakukan fogging di daerah-daerah yang teridentifikasi sebagai daerah rawan DBD.
Imbauan Kepada Masyarakat
Dinkes OKU mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta dalam mencegah penyebaran DBD. Selain menerapkan pola 3M Plus, masyarakat juga disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Pembersihan secara rutin dapat membantu meminimalisir tempat perkembangbiakan nyamuk.
Tidur menggunakan kelambu atau menggunakan obat nyamuk bakar juga dianjurkan sebagai langkah pencegahan tambahan. Dengan kerja sama dan kesadaran masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di Kabupaten OKU dapat dikendalikan.
"Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Mari kita jaga kebersihan lingkungan dan terapkan pola hidup bersih dan sehat," tutup Andi Prapto.