Waspada DBD! Dinkes Purwakarta Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan
Dinas Kesehatan Purwakarta mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah terjadi peningkatan kasus signifikan di awal tahun 2025, dengan imbauan menjaga kebersihan lingkungan.
![Waspada DBD! Dinkes Purwakarta Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220148.695-waspada-dbd-dinkes-purwakarta-imbau-masyarakat-jaga-kebersihan-1.jpg)
Purwakarta, Jawa Barat - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka kasus DBD di Purwakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan di awal tahun 2025, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit ini.
Lonjakan Kasus DBD di Purwakarta
Berdasarkan data Dinkes Purwakarta, pada Januari 2025 saja tercatat 55 kasus DBD, dengan satu korban meninggal dunia. Angka ini sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2024, tercatat 1.088 kasus DBD di Purwakarta, dengan 14 kematian. Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat mengingat peningkatan kasus DBD biasanya terjadi di awal dan akhir musim hujan.
"Kewaspadaan ini bisa dilakukan oleh masyarakat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan," ujar Deni Darmawan dalam keterangannya di Purwakarta, Rabu.
Mengapa Penting untuk Waspada DBD?
Peningkatan curah hujan di awal musim hujan menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebar utama virus DBD. Meskipun saat hujan berhenti, nyamuk ini tetap menjadi ancaman karena mobilitasnya yang terbatas. Hal ini menyebabkan penyebaran penyakit masih tergolong tinggi di daerah dengan genangan air yang tidak tertangani.
Upaya Pencegahan yang Dilakukan
Dinkes Purwakarta telah melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya adalah sosialisasi kepada masyarakat. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Eva Lystia Dewi, menjelaskan bahwa sosialisasi dimaksimalkan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit musiman ini. Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.
"Kami maksimalkan sosialisasi guna mengantisipasi penyebaran penyakit musiman ini," kata Eva Lystia Dewi.
Langkah Pencegahan DBD: 3M+
Salah satu strategi efektif untuk mencegah DBD adalah dengan menerapkan prinsip 3M+, yaitu: Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, dan Memanfaatkan kembali barang bekas. Ditambah dengan poin plus yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu atau repellant. Kebersihan lingkungan juga menjadi faktor kunci dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Karena, dengan kondisi lingkungan bersih bisa menjadi penangkal datangnya penyakit tersebut," tambah Eva Lystia Dewi.
Kesimpulan
Peningkatan kasus DBD di Purwakarta menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan sederhana seperti 3M+ dan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko terkena DBD dan melindungi keluarga kita.