Kebijakan Tarif Trump: Momentum Perkuat Pariwisata Domestik?
Kebijakan tarif timbal balik Presiden Trump menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat pariwisata domestik sebagai penggerak ekonomi, menurut Anggota Komisi VII DPR RI.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, pada Minggu, 06 April, menyatakan bahwa kebijakan tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan sektor pariwisata domestik. Hal ini dipicu oleh dampak tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat ketegangan ekonomi global dan kebijakan tarif internasional yang berimbas langsung pada masyarakat, terutama mereka yang sering bepergian ke luar negeri. Kebijakan ini mendorong perlunya prioritas pada pengembangan pariwisata dalam negeri, bukan hanya sebagai alternatif, tetapi sebagai pilihan utama bagi perekonomian Indonesia.
Hardini menekankan pentingnya pemerintah memanfaatkan situasi ini sebagai kesempatan untuk memperkuat kebijakan fiskal. Langkah konkret yang perlu diambil meliputi pemberian insentif bagi pengembangan destinasi wisata lokal dan menjaga kepercayaan investor di sektor pariwisata. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari kebijakan tarif impor AS terhadap perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti perlunya kolaborasi dalam menyediakan akses transportasi yang terjangkau, promosi pariwisata skala besar, serta menciptakan pengalaman wisata domestik yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini penting untuk menarik minat wisatawan domestik dan meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah internasional. Dengan begitu, sektor pariwisata dapat menjadi penopang ekonomi nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dorongan untuk Perubahan Haluan
Menurut Novita Hardini, kebijakan tarif timbal balik Presiden Trump dapat menjadi motivasi untuk perubahan arah dalam strategi pengembangan pariwisata Indonesia. "Kebijakan Trump dapat menjadi motivasi untuk perubahan arah jika kita dapat memanfaatkan peluang di tengah krisis," katanya. Ia menyoroti pentingnya menangkap momentum ini untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik pariwisata domestik.
Pemerintah perlu fokus pada pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti aksesibilitas, konektivitas, dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, promosi yang efektif dan terarah juga sangat penting untuk menarik wisatawan domestik dan internasional. Dengan demikian, sektor pariwisata dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Hardini juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan, inklusivitas, dan daya saing pariwisata. Pariwisata tidak lagi dapat dianggap sebagai sektor pelengkap, tetapi sebagai sektor utama yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengembangkan sektor pariwisata secara berkelanjutan.
Dampak Tarif Trump terhadap Indonesia dan ASEAN
Presiden Trump mengumumkan tarif timbal balik pada sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang dikenakan tarif impor sebesar 32 persen. Indonesia bukanlah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terkena dampak; negara-negara ASEAN lainnya seperti Kamboja (49 persen), Vietnam (46 persen), Thailand (36 persen), dan Malaysia (24 persen) juga terkena dampak kebijakan ini. Pemerintah Amerika Serikat juga memberlakukan tarif dasar 10 persen untuk impor dari semua negara.
Situasi ini menuntut respon cepat dan tepat dari pemerintah Indonesia untuk meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian, khususnya sektor pariwisata. Peningkatan daya saing pariwisata domestik menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor dan mengurangi dampak negatif dari kebijakan tarif ini.
Dengan meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi wisata domestik, Indonesia dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mengurangi dampak negatif dari penurunan jumlah wisatawan mancanegara akibat kebijakan tarif tersebut. Hal ini memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat.
Memanfaatkan Momentum untuk Pertumbuhan
Kesimpulannya, kebijakan tarif timbal balik Presiden Trump memberikan momentum bagi Indonesia untuk memperkuat sektor pariwisata domestik. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor. Pengembangan pariwisata domestik yang berkualitas dan kompetitif menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.