Kebun Raya Banua Kalsel: Pariwisata & Pendapatan Daerah yang Meningkat
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan Kebun Raya Banua di Banjarbaru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah (PAD), dengan penambahan objek wisata dan peremajaan infrastruktur.

Kebun Raya Banua di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tengah menjadi fokus pengembangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat. Pemprov Kalsel berupaya meningkatkan daya tarik wisata dan pendapatan daerah lewat berbagai strategi peningkatan infrastruktur dan penambahan objek wisata baru di Kebun Raya Banua. Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah pengunjung dan pendapatan asli daerah (PAD).
Plt UPTD Kepala Kebun Raya Banua Kalsel, Firmansyah, menjelaskan bahwa revitalisasi ini mencakup peremajaan infrastruktur dan penambahan fasilitas wisata. Menurutnya, upaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik di tahun ini maupun mendatang. Hal ini sejalan dengan target Pemprov Kalsel untuk menjadikan Kebun Raya Banua sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Selatan.
Kebun Raya Banua yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel, memiliki peran penting, bukan hanya sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai pusat pendidikan. Kebun raya ini menampilkan beragam koleksi tanaman obat dan tanaman langka khas Kalimantan, menjadikannya destinasi edukatif yang menarik. Data kunjungan menunjukkan angka yang signifikan; pada tahun 2024, tercatat lebih dari 206 ribu pengunjung telah mengunjungi Kebun Raya Banua.
Lebih dari sekadar tempat wisata, Kebun Raya Banua juga berkontribusi terhadap penghijauan daerah dan pelestarian tanaman langka Kalimantan. Keberhasilan Kebun Raya Banua dalam menarik minat masyarakat menjadi alasan kuat untuk terus mengembangkannya dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengunjung. Hal ini sejalan dengan visi Pemprov Kalsel untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Keberadaan Kebun Raya Banua juga memberikan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Pada tahun 2024, retribusi masuk Kebun Raya Banua berhasil menyumbang PAD sebesar Rp1,6 miliar, melampaui target awal sebesar Rp1,3 miliar. Angka ini menunjukkan potensi besar Kebun Raya Banua sebagai sumber pendapatan daerah yang signifikan.
Peningkatan PAD dari Kebun Raya Banua terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung dari berbagai kalangan usia. Hal ini membuktikan bahwa pengembangan Kebun Raya Banua telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Sumber pendapatan PAD dari Kebun Raya Banua berasal dari berbagai retribusi, termasuk penyewaan tanah dan bangunan, pelayanan penyediaan tempat kegiatan usaha, serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Untuk tahun 2025, Pemprov Kalsel menargetkan PAD dari Kebun Raya Banua sebesar Rp1,2 miliar. Target ini menjadi motivasi bagi pengelola untuk terus meningkatkan kualitas dan daya tarik Kebun Raya Banua.