Kecelakaan Kerja di Papua Turun Drastis: 209 Kasus di 2024
Pemerintah Provinsi Papua melaporkan penurunan signifikan kasus kecelakaan kerja pada tahun 2024 menjadi 209 kasus, turun drastis dari 662 kasus di tahun 2023, berkat peningkatan kepedulian perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Jayapura, 14 Februari 2024 - Kabar baik datang dari Provinsi Papua terkait angka kecelakaan kerja. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerkop UKM) Provinsi Papua, angka kecelakaan kerja di tahun 2024 tercatat hanya 209 kasus. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 662 kasus. Penurunan drastis ini patut diapresiasi sebagai langkah maju dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di Papua.
Faktor Penurunan Kecelakaan Kerja
Kepala Disnakerkop UKM Provinsi Papua, Edy Purwoko, mengungkapkan bahwa penurunan kasus kecelakaan kerja ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran perusahaan di Papua akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). "Oleh sebab itu kami sangat berharap agar seluruh perusahaan di delapan kabupaten dan kota dapat memperhatikan hal tersebut," tegas Edy dalam konferensi pers di Jayapura, Jumat lalu.
Perhatian terhadap K3 bukan hanya menjadi tanggung jawab perusahaan besar, tetapi juga perusahaan lokal. Edy menekankan pentingnya penerapan standar K3, meskipun hanya standar dasar, di semua perusahaan. "Paling tidak pegawai itu mengetahui penerapan dasar-dasar dari K3, seperti Alat Pelindung Diri (APD), ISO 45001, penggunaan alat pemadam api ringan serta rutin melakukan pengecekan kesehatan pada pegawai," jelasnya. Penerapan standar K3 yang baik terbukti berkontribusi pada peningkatan produktivitas karyawan dan perusahaan.
Disnakerkop UKM Provinsi Papua berkomitmen untuk memastikan seluruh perusahaan di Papua menerapkan standar K3. "Kami akan mengecek langsung perusahaan mana yang belum menerapkan K3, dan paling tidak dasar-dasar dari itu sudah harus dipahami para pegawai," kata Edy. Langkah pengawasan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja di Papua.
Harapan untuk Masa Depan
Edy Purwoko juga menyampaikan harapannya agar angka kecelakaan kerja di Papua dapat terus menurun di tahun-tahun mendatang. "Kami berharap pada 2025 angka kecelakaan bisa semakin turun lagi atau bahkan tidak ada, dengan begitu keberlangsungan perusahaan tetap terjaga," ujarnya. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah Papua untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh pekerjanya.
Penurunan angka kecelakaan kerja di Papua ini merupakan bukti nyata bahwa peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap standar K3 dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Semoga tren positif ini dapat terus berlanjut dan Papua dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.
Langkah-langkah konkrit yang diambil oleh Disnakerkop UKM Provinsi Papua, seperti pengawasan langsung ke perusahaan dan sosialisasi pentingnya K3, merupakan kunci keberhasilan dalam menekan angka kecelakaan kerja. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, diharapkan Papua dapat mencapai target nol kecelakaan kerja di masa depan.
Kesimpulan
Penurunan angka kecelakaan kerja di Papua dari 662 kasus di tahun 2023 menjadi 209 kasus di tahun 2024 merupakan prestasi yang patut dirayakan. Hal ini menunjukkan keberhasilan upaya pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan kesadaran dan penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan komitmen yang berkelanjutan, diharapkan angka kecelakaan kerja di Papua dapat terus menurun dan bahkan mencapai angka nol di masa depan.