Kecelakaan Maut di Padang Panjang: 12 Korban Meninggal Dunia Teridentifikasi
Polisi telah mengidentifikasi 12 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat; proses identifikasi melibatkan tim DVI dan data antemortem dari keluarga.

Kecelakaan maut yang melibatkan bus ALS tujuan Bekasi di Terminal Busur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, telah merenggut 12 nyawa. Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat berhasil mengidentifikasi seluruh korban meninggal dunia tersebut. Proses identifikasi yang melibatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) dan informasi dari keluarga korban, berlangsung di RSUD Kota Padang Panjang.
Insiden tragis ini terjadi pada Selasa, 6 Mei 2024. Identifikasi korban dilakukan dengan teliti dan melibatkan berbagai metode, termasuk sidik jari, data medis, dan barang bawaan korban. Kecepatan identifikasi ini memungkinkan keluarga korban segera mengambil jenazah untuk dimakamkan.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Sumatera Barat. Polisi saat ini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Proses investigasi akan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.
Identifikasi Korban Kecelakaan Maut di Padang Panjang
Tim DVI Polda Sumbar berhasil mengidentifikasi 12 korban meninggal dunia. Mereka adalah Rema Andini Pane (1,5 tahun), Naufal Rehan Pane (6 tahun), Riski Agustini Lubis (32 tahun), Melaiki Sinaga (74 tahun), Karmina Gultam (74 tahun), dan Sarudin Nainggolan (74 tahun). Selanjutnya, ada Desrita Nainggolan (50 tahun), Sri Rejeki (38 tahun), Romaida Sitanggang (74 tahun), Etrick Gustaf Wenas (26 tahun), Aryudi (38 tahun), dan Atas Silaen (30 tahun).
Kapolres Kota Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso, menyatakan bahwa hingga pukul 17.00 WIB, perwakilan dari tiga keluarga korban telah tiba di RSUD Kota Padang Panjang untuk menjemput jenazah. Pihak kepolisian memperkirakan masih ada keluarga korban yang akan datang untuk mengambil jenazah.
Proses identifikasi berjalan lancar berkat kondisi jenazah yang masih dapat dikenali. Sebagian besar identifikasi dilakukan melalui sidik jari, sementara sisanya melalui data medis dan barang bawaan korban yang dicocokkan dengan data antemortem dari keluarga. Hal ini menunjukkan koordinasi yang baik antara tim DVI dan keluarga korban.
Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Sumbar, dr. Eka Purnama Sari, menjelaskan bahwa tim DVI telah menyerahkan tiga jenazah kepada keluarga korban. Dua jenazah laki-laki dan satu jenazah perempuan telah dibawa ke Medan, Sumatera Utara, untuk dimakamkan.
Proses Identifikasi dan Penyerahan Jenazah
- Metode Identifikasi: Sidik jari (10 jenazah), data medis dan properti (2 jenazah).
- Kerja Sama: Tim DVI Polda Sumbar bekerja sama dengan instansi terkait dan keluarga korban.
- Penyerahan Jenazah: Tiga jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke Medan, Sumatera Utara.
Proses identifikasi korban kecelakaan maut di Padang Panjang berjalan relatif cepat dan efisien berkat kerja sama yang baik antara pihak kepolisian, tim DVI, dan keluarga korban. Hal ini membantu meringankan beban duka keluarga korban yang telah kehilangan orang-orang terkasih.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara dan perlunya pengawasan ketat terhadap kondisi kendaraan umum. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tragedi serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang sedang berduka.