Kemenag Mitra Latih Calon Jamaah Haji dengan Simulasi Lempar Jumrah
Kemenag Minahasa Tenggara menggelar bimbingan manasik haji praktik lempar jumrah untuk mempersiapkan jemaah haji agar lebih siap secara fisik dan mental dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Manado, 3 Mei 2024 - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, menggelar bimbingan manasik haji dengan praktik lempar jumrah. Bimbingan ini bertujuan untuk mempersiapkan jemaah haji asal Kabupaten Minahasa Tenggara agar lebih siap, baik secara fisik maupun mental, dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Kegiatan ini melibatkan Plt Penyelenggara Haji dan Umrah, Deyske Sangia, sebagai pembimbing manasik haji.
Lempar jumrah, menurut Deyske Sangia, bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung makna spiritual dan sosial yang mendalam. "Lempar Jumrah mengingatkan kita akan pentingnya berjuang melawan godaan yang dapat menghalangi kita dari mencapai tujuan spiritual dan moral," jelasnya di Ratahan, Jumat lalu. Ia menambahkan bahwa ritual ini juga memperkuat rasa solidaritas dan persatuan di antara umat Islam, mengingat jutaan jamaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk melakukan ibadah yang sama.
Bimbingan manasik haji praktik ini berbeda dari sesi-sesi sebelumnya yang lebih menekankan teori. Kali ini, para jamaah diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung rangkaian ibadah haji, termasuk thawaf, sa’i, lempar jumrah, dan tahallul. Dengan adanya replika Kakbah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah, para jemaah dapat lebih memahami dan terbiasa dengan rangkaian ibadah haji tersebut.
Praktik Ibadah Haji: Mempersiapkan Fisik dan Mental Jamaah
Bimbingan manasik haji praktik ini difokuskan pada praktik langsung rangkaian ibadah haji. Para jamaah diajak untuk mempraktikkan secara langsung setiap tahapan ibadah haji, mulai dari thawaf hingga tahallul. Hal ini dinilai sangat penting agar jamaah tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga terbiasa secara fisik dan mental saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. "Praktik ini sangat penting agar jamaah tidak hanya memahami secara teori, tetapi juga terbiasa secara fisik dan mental saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci," tegas Deyske.
Selain praktik ibadah, bimbingan ini juga mencakup pemahaman teknis keberangkatan, fiqih haji dan umrah, serta hal-hal penting lainnya terkait tata cara pelaksanaan haji. Deyske juga memberikan arahan mengenai amalan-amalan yang dianjurkan sebelum keberangkatan, seperti shalat sunnah ihram, shalat tasbih, dan shalat taubat, untuk memperkuat spiritualitas dan menambah keberkahan dalam perjalanan ibadah.
Nurdin, Ketua rombongan jamaah haji Kabupaten Minahasa Tenggara, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan bimbingan manasik haji ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selain memperkuat kesiapan teknis, juga menambah keyakinan dan pemahaman dalam melaksanakan ibadah haji yang mabrur. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, selain memperkuat kesiapan teknis, ini juga menambah keyakinan dan pemahaman kami dalam melaksanakan ibadah haji yang mabrur," ujarnya.
Komitmen Kemenag Mitra dalam Memberikan Pelayanan Terbaik
Kemenag Kabupaten Minahasa Tenggara berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji. Bimbingan manasik haji praktik ini merupakan salah satu bentuk komitmen tersebut, dengan memberikan pelatihan yang menyentuh langsung kebutuhan praktis dan spiritual para calon tamu Allah SWT. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para jamaah haji untuk lebih siap dan khusyuk dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
Bimbingan ini juga mencakup sesi tanya jawab, sehingga para jamaah dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Dengan demikian, diharapkan para jamaah haji dapat berangkat ke Tanah Suci dengan bekal pengetahuan dan pemahaman yang cukup, sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Secara keseluruhan, bimbingan manasik haji praktik lempar jumrah yang diselenggarakan oleh Kemenag Mitra ini merupakan langkah positif dalam mempersiapkan jemaah haji agar lebih siap dan memahami rangkaian ibadah haji. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para calon tamu Allah SWT.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan memperoleh haji yang mabrur.