Kemenag Sulteng Dorong Penyuluh Agama Manfaatkan Media Digital untuk Dakwah
Kemenag Sulawesi Tengah mendorong para penyuluh agama untuk memanfaatkan media digital dalam berdakwah guna menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi milenial dan Z, sekaligus menghadapi tantangan konten negatif di internet.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah mendorong para penyuluh agama untuk memaksimalkan penggunaan media digital dalam menyampaikan dakwah. Langkah ini dinilai krusial untuk menjangkau masyarakat luas, terutama mengingat jumlah interaksi langsung yang semakin terbatas.
Menghadapi Tantangan Dakwah di Era Digital
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Mohsen Alaydrus, menekankan pentingnya kemampuan penyuluh agama dalam menciptakan konten digital yang menarik dan efektif. Beliau menyatakan, "Sehingga aparatur sipil negara (ASN) penyuluh dituntut untuk memiliki kemampuan baru dalam hal pembuatan konten. Ilmu ini penting sekali." Pelatihan pembuatan konten digital inklusif dan transformatif pun telah diselenggarakan pada tahun 2025, diikuti oleh 25 penyuluh agama Islam dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para penyuluh dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dakwah di era digital. Tantangan tersebut antara lain munculnya konten negatif, penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan agama dan ideologi Indonesia, serta perlu adanya pemahaman mendalam mengenai karakteristik pengguna internet saat ini.
Strategi Dakwah Digital yang Efektif
Mohsen Alaydrus juga memberikan arahan agar para penyuluh agama dapat menciptakan konten yang menarik dan relevan bagi generasi milenial dan Z, yang merupakan pengguna media sosial terbesar. Penyuluh didorong untuk membuat segmen konten khusus yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat digital di Sulawesi Tengah. Memahami tren dan preferensi pengguna media sosial menjadi kunci keberhasilan dakwah digital.
Dengan menguasai platform media sosial dan teknik pembuatan konten yang efektif, para penyuluh diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan agama dengan lebih mudah dan menjangkau audiens yang lebih luas. Ini merupakan strategi penting untuk memastikan dakwah tetap relevan dan efektif di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat.
Pentingnya Literasi Digital dalam Dakwah
Kemenag Sulteng menyadari pentingnya literasi digital bagi para penyuluh agama. Kemampuan untuk menciptakan konten yang menarik dan informatif, serta mampu berinteraksi dengan audiens di media sosial, menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan. Dengan demikian, dakwah dapat dilakukan secara lebih efektif dan menjangkau lebih banyak orang.
Selain itu, Kemenag Sulteng juga menekankan pentingnya bijak dalam bermedia sosial. Penyuluh agama perlu mampu menyaring informasi dan menghindari penyebaran konten yang tidak bertanggung jawab. Mereka juga harus mampu menanggapi komentar dan pertanyaan dari netizen dengan bijak dan santun.
Menjangkau Generasi Muda Melalui Media Digital
Generasi milenial dan Z menghabiskan banyak waktu di media sosial. Oleh karena itu, Kemenag Sulteng mendorong para penyuluh agama untuk memanfaatkan platform media sosial untuk menjangkau generasi muda. Dengan konten yang relevan dan menarik, para penyuluh dapat menyampaikan pesan-pesan agama dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan generasi muda.
Strategi ini juga penting untuk menangkal pengaruh negatif dari konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. Penyuluh agama dapat berperan sebagai filter informasi dan memberikan pemahaman yang benar kepada generasi muda.
Kesimpulan
Inisiatif Kemenag Sulteng dalam mendorong penggunaan media digital untuk dakwah merupakan langkah yang tepat dan inovatif. Dengan membekali para penyuluh agama dengan kemampuan digital yang memadai, diharapkan dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang dan lebih efektif dalam menghadapi tantangan di era digital. Pentingnya literasi digital dan strategi konten yang tepat menjadi kunci keberhasilan dakwah di masa kini.