Kemendukbangga Jamin Peningkatan Layanan KB di Seluruh Fasilitas Kesehatan
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) memastikan peningkatan kualitas layanan Keluarga Berencana (KB) di seluruh fasilitas kesehatan Indonesia, dengan berbagai program unggulan untuk mencegah stunting.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN memastikan peningkatan layanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) di seluruh fasilitas kesehatan Indonesia. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan komitmen ini dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (11/4).
Wihaji menekankan bahwa peningkatan layanan KB tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas. "Pastikan layanan KB memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dan lakukan pemantauan, analisis, serta kajian untuk mengidentifikasi masalah, isu beserta upaya penanganan terkait kualitas pelayanan KB pada fasilitas kesehatan," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan layanan KB yang optimal bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemendukbangga/BKKBN telah meluncurkan sejumlah program prioritas. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kepesertaan KB dan kualitas pelayanannya secara menyeluruh di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah memastikan akses layanan KB yang merata dan berkualitas tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program Prioritas Peningkatan Layanan KB
Beberapa program prioritas Kemendukbangga/BKKBN untuk meningkatkan kualitas layanan KB antara lain: pelayanan KB serentak di tempat kerja, pelatihan dan sertifikasi kompetensi bidan, serta kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pengawasan kualitas alat dan obat kontrasepsi serta alat kesehatan. Langkah ini memastikan keamanan dan efektivitas alat kontrasepsi yang digunakan.
Selain itu, pelaksanaan pelayanan vasektomi serentak dengan melibatkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) juga menjadi fokus. Program ini bertujuan untuk melibatkan peran aktif para ayah dalam program KB. Kemendukbangga/BKKBN juga menargetkan pelayanan KB di wilayah dan sasaran khusus, penguatan KB pascapersalinan, serta sosialisasi kesehatan reproduksi pada remaja dan perempuan usia subur di lembaga pemasyarakatan perempuan remaja.
Wihaji juga menyampaikan sejumlah program unggulan lainnya yang telah dilaporkan kepada Presiden RI. Program-program ini termasuk dalam program terbaik hasil cepat atau quick wins, yang menunjukkan dampak positif yang signifikan dalam waktu singkat. Salah satu program unggulan yang telah berhasil dijalankan adalah Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting).
Program Quick Wins: Genting, Tamasya, dan Sidaya
Program Genting, per 10 April 2025, telah menjangkau 132.637 orang dengan 15.529 orang tua asuh, dengan total bantuan Rp52,5 miliar. Bantuan yang diberikan meliputi nutrisi, akses air bersih, edukasi pencegahan dan penanganan stunting, jamban sehat, dan rumah layak huni. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam upaya pencegahan stunting.
Selain Genting, terdapat juga program quick wins lainnya seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Lansia berdaya (Sidaya). Kedua program ini juga telah dilaporkan kepada Presiden RI dan menunjukkan keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Wihaji juga menyampaikan dua tema penting yang disampaikan Presiden RI terkait tugas dan fungsi Kemendukbangga/BKKBN, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) dan stunting.
Presiden RI menekankan pentingnya distribusi MBG kepada ibu hamil, menyusui, dan balita, serta penanganan stunting. Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan layanan KB dan pencegahan stunting merupakan prioritas utama pemerintah. Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan KB dan memperluas jangkauannya agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan KB yang berkualitas.
Dengan berbagai program dan komitmen yang kuat, Kemendukbangga/BKKBN optimistis dapat mencapai target peningkatan layanan KB dan penurunan angka stunting di Indonesia. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga terkait, menjadi kunci keberhasilan program-program ini.