Kemenkes: Dua Produk USG Baru Percepat Tiga Program Quick Win
Peluncuran dua produk USG dari GE Healthcare oleh Kemenkes diharapkan dapat mempercepat tiga program prioritas, yaitu eliminasi TB, cek kesehatan gratis, dan pembangunan RS berkualitas di daerah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa peluncuran dua alat ultrasonografi (USG) dari GE Healthcare sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) akan memperkuat ketahanan farmasi dan alat kesehatan nasional. Hal ini diharapkan dapat mempercepat tiga program prioritas atau "quick win", yaitu eliminasi tuberkulosis (TB), program pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah-daerah.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, menjelaskan bahwa ketiga program tersebut membutuhkan dukungan dari ketahanan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri. Ia mencontohkan masih banyak kabupaten/kota yang belum memiliki rumah sakit tipe C, hanya memiliki rumah sakit tipe D. Rumah sakit baru yang dibangun pemerintah di daerah-daerah tersebut membutuhkan alat kesehatan canggih untuk skrining, diagnosis, dan terapi.
Program pemeriksaan kesehatan gratis juga membutuhkan akses terhadap berbagai jenis pemeriksaan kesehatan sesuai usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. "Kemudian juga dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis PKG ya, di mana kita ingin masyarakat Indonesia semua mendapatkan akses, memperoleh pemeriksaan kesehatan dengan berbagai jenis di sesuai dengan strata umurnya. Mulai dari bayi baru lahir dengan pemeriksaan SHK, kemudian berbagai pemeriksaan berkait dengan congenital disease, sampai lansia, geriatri," kata Rizka.
Peran USG dalam Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi
Rizka juga menyoroti pentingnya skrining menggunakan USG untuk antenatal care (ANC) dalam mencegah kematian ibu dan bayi, serta pencegahan kanker payudara. Kemenkes telah mendistribusikan USG ke puskesmas sejak tahun 2022. Dukungan dari industri farmasi dan alat kesehatan, terutama dalam penyediaan alat pencitraan (imaging), sangat dibutuhkan.
Peluncuran dua alat USG baru, Logiq Totus dan Vivid S70N, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 26 persen, dinilai semakin memperkuat upaya peningkatan status kesehatan Indonesia. Alat-alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi dini penyakit seperti sakit jantung, stroke, dan kanker.
Rizka berharap GE Healthcare akan membawa lebih banyak produk teknologi tinggi ke Indonesia, sekaligus meningkatkan kapasitas industri dalam negeri dan SDM Indonesia dalam memproduksi alat kesehatan berteknologi tinggi. "Harapan saya GE juga akan membawa produk-produk teknologi tinggi lainnya ke Indonesia selain juga untuk ketahanan farmasi juga meningkatkan kapasitas dari industri kita, meningkatkan kapasitas dari para teknokrat kita, para tenaga-tenaga, SDM-SDM Indonesia untuk dapat memproduksi alat kesehatan dengan teknologi tinggi," ujarnya.
Dukungan Kementerian Perindustrian
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Solehan, menambahkan bahwa saat ini terdapat 393 perusahaan alat kesehatan terdaftar di Indonesia berdasarkan Sistem Industri Nasional (KBLI). Terdapat 2.505 sertifikat TKDN yang masih berlaku untuk produk alat kesehatan, mulai dari alat suntik, alat elektromedis, ventilator, hingga tempat tidur rumah sakit, dengan TKDN bervariasi.
Solehan menekankan pentingnya USG sebagai alat kesehatan elektromedis yang memiliki banyak fungsi, mendukung kemandirian alat kesehatan dalam negeri. Kemenperin akan terus mendorong penguatan industri komponen lokal agar produksi USG tidak hanya sebatas perakitan, tetapi juga dapat berkembang menjadi ekosistem dalam negeri yang mandiri.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kemenperin dan industri swasta seperti GE Healthcare, diharapkan program-program quick win Kemenkes dapat berjalan lebih efektif dan efisien, demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.