Kemenlu RI Belajar dari Madiun: Jalin Kerukunan WNI di Luar Negeri
Kemenlu RI melakukan rapat lintas sektoral di Madiun untuk mempelajari kearifan lokal dalam menjaga kerukunan dan menerapkannya pada komunitas WNI di luar negeri.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menggelar rapat lintas sektoral di Madiun, Jawa Timur pada Jumat, 16 Mei 2024. Rapat yang melibatkan Direktorat Pelindungan WNI Kemenlu RI dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Madiun ini bertujuan untuk memperkuat kerukunan dan rasa kebersamaan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Rapat tersebut membahas berbagai isu krusial yang dihadapi WNI di luar negeri, mulai dari masalah keimigrasian hingga penanganan konflik antar-WNI. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keinginan Kemenlu RI untuk mengadopsi kearifan lokal Madiun, khususnya peran pencak silat dalam menjaga kerukunan, sebagai strategi pembinaan WNI di luar negeri.
Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa Kota Madiun dipilih karena memiliki kearifan lokal yang kuat, salah satunya adalah keberadaan berbagai perguruan pencak silat yang berperan penting dalam menjaga kerukunan masyarakat. "Kami ingin belajar dari Kota Madiun tentang kearifan lokal dalam menjaga kerukunan dan menerapkannya dalam membina komunitas WNI di luar negeri," ujar Judha Nugraha. Kemenlu RI melihat potensi besar dari local wisdom Madiun untuk mempererat solidaritas WNI di berbagai negara.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Wakil Wali Kota Madiun, Sekretaris Daerah Kota Madiun, dan pimpinan Kodim Madiun. Kehadiran pengurus perguruan pencak silat Kota Madiun juga menjadi poin penting dalam rapat ini, mengingat peran vital mereka dalam menjaga kerukunan masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan utama, yaitu memperkuat persatuan dan kesatuan WNI di manapun mereka berada.
Kearifan Lokal Madiun: Inspirasi Pembinaan WNI di Luar Negeri
Salah satu fokus utama rapat lintas sektoral ini adalah menggali kearifan lokal Kota Madiun untuk diterapkan dalam pembinaan WNI di luar negeri. Kemenlu RI tertarik untuk mengadopsi strategi-strategi yang telah berhasil diterapkan di Madiun dalam menjaga kerukunan dan persatuan masyarakat. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan solid di antara komunitas WNI di berbagai negara.
Wakil Wali Kota Madiun, Bagus Panuntun, menyambut baik inisiatif Kemenlu RI ini dan menyatakan kesiapan Kota Madiun untuk berbagi praktik baik dalam menjaga kerukunan sosial. Pemerintah Kota Madiun melihat sinergi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat perlindungan dan pembinaan WNI di luar negeri dengan pendekatan yang lebih humanis dan kultural.
Pengurus perguruan pencak silat di Kota Madiun juga turut berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam menjaga kerukunan masyarakat. Mereka menjelaskan bagaimana nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan yang ditanamkan melalui pencak silat dapat menjadi perekat yang kuat di tengah keberagaman masyarakat.
Kemenlu RI berharap dapat mengadaptasi nilai-nilai tersebut untuk membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara WNI di luar negeri, sehingga dapat mencegah dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin terjadi.
Isu-Isu Krusial yang Dihadapi WNI di Luar Negeri
Rapat tersebut juga membahas berbagai isu krusial yang sering dihadapi WNI di luar negeri. Beberapa isu yang menjadi sorotan antara lain permasalahan keimigrasian, pelaksanaan ibadah haji dan umroh, proses evakuasi dalam situasi darurat, dan penanganan kasus konflik atau perkelahian antar-WNI.
Dengan adanya kolaborasi antara Kemenlu RI dan pemerintah daerah seperti Kota Madiun, diharapkan dapat ditemukan solusi yang lebih efektif dan terintegrasi untuk mengatasi isu-isu tersebut. Pendekatan yang berbasis nilai-nilai budaya bangsa diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih humanis dan berkelanjutan.
Judha Nugraha menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam menjaga persatuan dan kerukunan antar-WNI di manapun mereka berada. "Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi menjaga persatuan dan kerukunan antarwarga Indonesia di manapun berada. Kolaborasi dengan pemerintah daerah seperti Kota Madiun menjadi langkah strategis untuk menghadirkan solusi yang berbasis nilai-nilai budaya bangsa," tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menyusun pendekatan yang lebih humanis dan kultural dalam perlindungan serta pembinaan WNI di luar negeri. Dengan belajar dari kearifan lokal Madiun, Kemenlu RI optimis dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara WNI di seluruh dunia.
Kesimpulannya, rapat lintas sektoral ini menandai sebuah langkah penting dalam upaya Kemenlu RI untuk meningkatkan perlindungan dan pembinaan WNI di luar negeri dengan pendekatan yang lebih berpusat pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan elemen masyarakat diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.