Kerja Sama Pentahelix: Kunci Sukses Pembangunan Nasional, Kata Sekjen Himpuni
Sekretaris Jenderal Himpuni, Ferry Juliantono, menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, akademisi, media, dan komunitas untuk mencapai target pembangunan nasional, khususnya dalam swasembada pangan dan energi.

Makassar, 21 Februari 2024 (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni), Ferry Juliantono, menyatakan bahwa kerja sama pentahelix merupakan kunci utama dalam mencapai target pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan di sela-sela pembukaan Sidang Umum Majelis Umum ke-3 Himpuni di Makassar, Jumat lalu. Beliau menekankan peran krusial akademisi sebagai bagian integral dari kolaborasi ini dalam mendukung program pemerintah.
Menurut Ferry Juliantono, kolaborasi yang melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, media, dan komunitas (pentahelix) sangat vital untuk memastikan keberhasilan pembangunan di Indonesia. Ia menambahkan bahwa model kerja sama ini akan menjadi kunci dalam pencapaian berbagai target pembangunan di masa mendatang. Salah satu strategi percepatan yang diusulkan adalah melalui pengembangan koperasi.
Pemerintah saat ini tengah fokus pada beberapa program prioritas, termasuk swasembada pangan dan swasembada energi. Himpuni, dengan potensi besarnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian target-target tersebut. Dengan ribuan anggota dari 51 perguruan tinggi negeri di Indonesia, Himpuni memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan tersebar luas di berbagai bidang.
Pentingnya Peran Himpuni dalam Pembangunan Nasional
Ferry Juliantono optimistis Himpuni dapat menjadi kekuatan besar dalam mendukung program-program prioritas pemerintah. Ia menjelaskan bahwa jumlah anggota Himpuni yang mencapai ribuan orang dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia menjadikannya organisasi yang strategis untuk bermitra dengan pemerintah. "Kami akan mendukung apapun yang terbaik bagi pemerintah karena Himpuni sekarang menjadi kekuatan yang besar untuk turut andil menyukseskan program pemerintah," tegasnya.
Lebih lanjut, Ferry Juliantono juga menyampaikan harapannya agar Musyawarah Besar (Mubes) Himpuni yang sedang berlangsung dapat menghasilkan kesepakatan untuk membentuk badan usaha bersama berbentuk koperasi. Koperasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggota dan masyarakat, khususnya dalam peningkatan ekonomi.
Gagasan pembentukan koperasi ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Amran Sulaiman, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian. Beliau menyatakan kesetujuannya atas rencana tersebut dan menekankan pentingnya peran koperasi dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan dan energi.
Dukungan Kementerian Pertanian dan Koperasi
Andi Amran Sulaiman, selaku Menteri Pertanian, menegaskan bahwa tugas utama para menteri adalah mendukung program prioritas pemerintah, termasuk swasembada pangan dan energi. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) memiliki kesamaan strategi dalam mempercepat pencapaian target tersebut, yaitu dengan mengoptimalkan peran koperasi.
Dengan demikian, kolaborasi pentahelix yang diusulkan oleh Sekjen Himpuni, yang mencakup peran aktif akademisi, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mendukung program-program pemerintah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melibatkan berbagai pihak dalam pembangunan nasional dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
Keberhasilan program-program prioritas pemerintah, khususnya swasembada pangan dan energi, sangat bergantung pada kolaborasi yang efektif dan sinergis antar berbagai elemen masyarakat. Himpuni, dengan potensi SDM yang dimilikinya, siap berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, swasta, akademisi, media, dan komunitas, diharapkan target pembangunan nasional dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Peran koperasi sebagai salah satu instrumen percepatan pembangunan juga menjadi fokus utama dalam strategi ini.