Kerja Sama Riset Indonesia-Saudi Arabia Tahun 2025: Optimisme Terwujud
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi optimis kerja sama riset perguruan tinggi Indonesia-Saudi Arabia akan terlaksana tahun ini, ditandai dengan pertemuan dengan Dubes Saudi Arabia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Brian Yuliarto, mengungkapkan optimismenya terhadap terlaksananya kerja sama riset antara perguruan tinggi Indonesia dan Arab Saudi pada tahun ini. Pernyataan optimisme tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Faisal Abdullah H. Amodi, di Kedutaan Besar Arab Saudi, Selasa (5/6).
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mendorong kolaborasi riset yang lebih terstruktur antara kedua negara. Sebelumnya, kerja sama antar universitas kedua negara berjalan secara independen. Dengan kerja sama yang lebih terkoordinasi, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih besar dan menghasilkan dampak yang lebih signifikan bagi perkembangan riset di kedua negara.
Kerja sama riset ini mencakup berbagai bidang, termasuk penelitian bersama, kemitraan antar profesor, dan program gelar ganda (joint degree/double degree). Mendikbudristek juga mengusulkan program profesor tamu, di mana profesor dari Indonesia dan Arab Saudi akan saling mengunjungi kampus masing-masing untuk membimbing mahasiswa secara bersama-sama.
Kerja Sama yang Setara dan Saling Menguntungkan
Mendikbudristek menekankan kesetaraan posisi perguruan tinggi Indonesia dan Arab Saudi. Kedua negara memiliki perguruan tinggi yang masuk dalam jajaran universitas terbaik dunia. Hal ini diharapkan dapat memperlancar kerja sama dan menghasilkan kemajuan bersama bagi universitas di kedua negara. Untuk menindaklanjuti usulan kerja sama ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan mengirimkan surat resmi melalui Kementerian Luar Negeri.
Kementerian juga mempertimbangkan kunjungan ke Arab Saudi untuk mempercepat implementasi kerja sama. Mendikbudristek menyatakan bahwa kunjungan tersebut bukanlah hal yang sulit dilakukan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mewujudkan kerja sama riset yang saling menguntungkan.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Faisal Abdullah H. Amodi, menyambut baik usulan kerja sama tersebut. Ia menekankan pentingnya kerja sama akademik dalam memperkuat hubungan kedua negara, mengingat hubungan historis yang sangat erat antara Indonesia dan Arab Saudi. Ia juga memastikan bahwa semua usulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan ditindaklanjuti dengan cermat oleh pemerintah Arab Saudi.
Potensi Besar Kolaborasi Riset Indonesia-Saudi Arabia
Kolaborasi riset antara Indonesia dan Arab Saudi memiliki potensi yang sangat besar. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua negara, diharapkan akan tercipta inovasi dan terobosan baru di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerja sama ini juga akan memperkuat kapasitas riset di kedua negara dan meningkatkan daya saing global.
Program gelar ganda, misalnya, akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia dan Arab Saudi untuk belajar dari para ahli di kedua negara. Hal ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kedua negara dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global. Kunjungan profesor tamu juga akan memperkaya pengalaman belajar mengajar dan memperluas jaringan kerja sama antar peneliti.
Secara keseluruhan, kerja sama riset Indonesia-Arab Saudi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan riset di kedua negara. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari kedua belah pihak, diharapkan kerja sama ini akan berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara.
"Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan tahun ini," kata Menteri Yuliarto. "Dengan bekerja sama, kita dapat mengkonsolidasikan (upaya), sehingga dapat berjalan dengan cara yang lebih terstruktur, dan mudah-mudahan akan ada kerja sama yang lebih besar." Ungkap Mendikbudristek mengenai optimismenya terhadap kerja sama tersebut.