Ketersediaan Air Baku di Labuan Bajo Terjamin, Pariwisata Aman!
Perumda Wae Mbeliling Manggarai Barat memastikan ketersediaan air baku untuk sektor pariwisata di Labuan Bajo, NTT, tetap tercukupi bahkan dengan peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan.

Direktur Perumda Wae Mbeliling, Aurelius Endo, memastikan ketersediaan air baku untuk mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap tercukupi. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa di Labuan Bajo, menanggapi kekhawatiran akan meningkatnya kebutuhan air seiring dengan perkembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. Total debit air di Labuan Bajo mencapai 160 liter per detik, berasal dari berbagai sumber, termasuk SPAM Wae Mese I dan II, serta sumber air gravitasi Wae Cecer, Wae Kaca, dan Wae Mbaru.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah wisatawan dan pembangunan infrastruktur, Aurelius Endo memastikan bahwa pasokan air masih sangat mencukupi. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan air seluruh hotel di Labuan Bajo pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 301.855 meter kubik atau setara 10 liter per detik. "Kebutuhan air seluruh hotel di Labuan Bajo selama 2024 adalah 301.855 meter kubik atau setara 10 liter per detik dan dalam perencanaan SPAM Wae Mese II dari kapasitas terpasang 100 liter per detik sebanyak 20 persen untuk kesiapan pemenuhan kebutuhan hotel, dilihat dari potret ada maka 50 persen belum dimanfaatkan," katanya menjelaskan strategi pengelolaan air baku.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal dalam penyediaan air bersih. Sistem distribusi air pun diatur sedemikian rupa agar kebutuhan hotel dan permukiman warga dapat terpenuhi. "Kalau banyak pembangunan, air masih ada. Makanya kita atur agar airnya mengalir dari sore sampai pagi ke hotel dan dari pagi sampai sore ke permukiman warga," ujar Aurelius Endo, menjelaskan strategi distribusi air yang diterapkan.
Layanan Prima dan Perluasan Jaringan
Perumda Wae Mbeliling memiliki tim respon cepat yang siap menangani pengaduan pelanggan. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 482 pengaduan telah diselesaikan dengan tuntas. "Pada tahun 2024, tingkat pengaduan pelanggan kami sebanyak 482 pengaduan dan semuanya terselesaikan secara tuntas atau terlayani 100 persen," ungkap Aurelius Endo, menekankan komitmen terhadap pelayanan pelanggan.
Perumda Wae Mbeliling juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan air bersih di Kabupaten Manggarai Barat, baik dari segi ketersediaan, distribusi, produksi, maupun kualitas air. Jumlah pelanggan terus meningkat, dengan total 9.905 pelanggan aktif pada tahun 2024 yang terdiri dari pelanggan domestik dan non-domestik. Wilayah pelayanan teknis meliputi Golo Welu, Lembor, Lembor Selatan, dan Labuan Bajo.
Perusahaan terus berupaya memperluas jangkauan pelayanan. "Ada beberapa desa dan wilayah yang akan kita kembangkan jaringan airnya di Labuan Bajo, seperti yang sudah kita lakukan di Desa Lobohusu, Desa Golo Bilas, Desa Mbrata, Desa Macang Tanggar, tahun ini di Los Baba, Desa Batu Cermin dan lainnya karena memang ada penambahan jumlah penduduk," jelas Aurelius Endo mengenai rencana perluasan jaringan.
Peningkatan Pendapatan dan Keberlanjutan
Perluasan wilayah pelayanan dan penyesuaian tarif menjadi strategi untuk meningkatkan pelayanan dan menambah jumlah pelanggan. Pendapatan Perumda Wae Mbeliling juga mengalami peningkatan signifikan, dari Rp17,4 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp20,2 miliar pada tahun 2024.
Secara keseluruhan, upaya yang dilakukan Perumda Wae Mbeliling menunjukkan komitmen yang kuat dalam memastikan ketersediaan air baku yang cukup untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo. Dengan pengelolaan yang baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, Labuan Bajo dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Peningkatan pendapatan perusahaan juga menunjukkan keberhasilan strategi pengelolaan dan pelayanan yang dilakukan. Hal ini menandakan keberlanjutan usaha dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan sektor pariwisata Labuan Bajo.