Ketua Banggar DPR Minta Pasar Tenang, IHSG Anjlok 5 Persen
Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, meminta pasar keuangan tetap tenang setelah IHSG anjlok 5 persen, seraya menekankan kinerja ekspor dan surplus neraca perdagangan yang positif.

Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5 persen pada Selasa, 18 Maret 2025, sempat menghentikan perdagangan bursa selama 30 menit. Menanggapi situasi ini, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, dengan tegas meminta pasar untuk tetap tenang dan tidak panik. Peristiwa ini terjadi di Jakarta, dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Said Abdullah menjelaskan pentingnya kewaspadaan terhadap fluktuasi pasar yang signifikan. Ia menekankan perlunya respons cepat dan menenangkan dari otoritas terkait, khususnya otoritas bursa dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Menurutnya, komunikasi yang efektif dan kebijakan yang tepat sangat krusial dalam situasi seperti ini. "Dari sisi KSSK, perlu menyampaikan bauran kebijakan sektor moneter dan fiskal yang memperkuat pasar keuangan kita," ujar Said.
Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan menjadi Rp16.465 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB, Said Abdullah menilai penurunan tersebut masih dalam batas wajar. Ia juga menyoroti data positif dari sektor perdagangan, yang menunjukkan kinerja ekspor yang kuat dan surplus neraca perdagangan.
Data Positif Sektor Perdagangan Indonesia
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai 21,98 miliar dolar AS pada Februari 2025, meningkat 2,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara kumulatif, nilai ekspor hingga Februari 2025 naik 9,16 persen. Hal ini menunjukkan tren positif dalam perekonomian Indonesia.
Selain ekspor, neraca perdagangan Indonesia juga masih mencatatkan surplus sebesar Rp51,07 triliun pada Februari 2025. Indikator lain yang menunjukkan kesehatan ekonomi adalah peningkatan Indeks PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global menjadi 53,6 pada Februari 2025, naik dari 51,9 pada Januari 2025. Data-data ini menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun IHSG mengalami penurunan, sejumlah indikator ekonomi makro lainnya tetap menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini penting untuk dipertimbangkan dalam menilai situasi pasar secara menyeluruh.
Saran dan Himbauan Ketua Banggar DPR
Menanggapi situasi tersebut, Said Abdullah memberikan beberapa saran. Ia mengimbau KSSK untuk mengoptimalkan komunikasi publik agar lebih simpatik dan mengajak semua pihak, termasuk pengusaha besar, untuk bersama-sama menjaga stabilitas pasar keuangan. Pemerintah juga perlu menunjukkan komitmennya terhadap reformasi fiskal untuk menjamin keberlangsungan fiskal jangka panjang.
Langkah ini dinilai penting untuk menghilangkan keraguan investor dan mempertahankan daya tarik Surat Utang Negara (SUN) sebagai instrumen investasi. Hal ini sangat penting mengingat kebutuhan pemerintah akan pendanaan. Said juga meminta otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus memantau perkembangan pasar secara ketat dalam dua hari ke depan.
Lebih lanjut, Said Abdullah menekankan pentingnya upaya jangka panjang untuk memperluas basis investor, terutama di sektor ritel, dan mendorong inovasi produk, termasuk produk syariah, guna memperkuat pasar saham Indonesia. Ia juga meminta pihak-pihak yang tidak terkait dengan otoritas bursa untuk tidak menambah kepanikan di pasar.
Secara keseluruhan, pernyataan Ketua Banggar DPR RI ini menekankan pentingnya menjaga ketenangan pasar, memanfaatkan data ekonomi positif yang ada, dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat pasar keuangan Indonesia dalam jangka panjang. Komunikasi yang transparan dan kolaborasi antara pemerintah dan otoritas terkait menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.