Khataman Al-Quran NU Global Pecahkan Rekor MURI: 10.000 Titik Lokasi di 38 Provinsi dan 18 Negara
Lembaga Ta'mir Masjid PBNU sukses menggelar Khataman Al-Quran NU Global secara serentak di 10.000 titik lokasi, memecahkan rekor MURI dan menjadi tonggak sejarah baru tradisi NU.

Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) berhasil menggelar Khataman Al-Quran NU Global secara serentak di 38 provinsi di Indonesia dan 18 negara. Kegiatan yang berlangsung Minggu lalu ini mencatat sejarah baru bagi tradisi Nahdlatul Ulama (NU) dan berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Ketua LTM PBNU, Mokhamad Mahdum, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tonggak sejarah baru dalam tradisi keagamaan NU. Khataman Al-Quran, mengaji, dan kegiatan keagamaan lainnya memang sudah menjadi tradisi yang melekat di NU. Keberhasilan penyelenggaraan Khataman Al-Quran NU Global ini menunjukkan komitmen dan semangat keagamaan yang tinggi dari seluruh pihak yang terlibat.
Dengan total 10.000 titik lokasi di seluruh Indonesia dan mancanegara, Khataman Al-Quran NU Global tercatat sebagai kegiatan khataman Al-Quran terbanyak yang pernah diselenggarakan di masjid-masjid. Prestasi ini pun secara resmi dicatat oleh MURI, menambah kebanggaan bagi NU dan seluruh umat Islam di Indonesia.
Khataman Al-Quran NU Global: Tonggak Sejarah Baru Tradisi NU
Kegiatan Khataman Al-Quran NU Global bukan hanya sekadar pemecahan rekor. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam di bawah naungan NU. Serentaknya pelaksanaan khataman di berbagai wilayah menunjukkan kekuatan dan kekompakan jamaah NU dalam menjalankan ajaran agama Islam.
Mahdum berharap, kegiatan ini dapat menjadi amal jariah bagi seluruh jamaah yang berpartisipasi. Partisipasi aktif dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa hingga tokoh agama, menunjukkan tingginya antusiasme dan komitmen dalam menjalankan kegiatan keagamaan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Ramadhan PBNU, yang meliputi kompetisi menulis naskah khotbah, bersih-bersih masjid, dan mudik gratis. Hal ini menunjukkan bahwa PBNU tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan semata, tetapi juga memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan.
Apresiasi Kemenag RI terhadap Khataman Al-Quran NU Global
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ahmad Zayadi, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Khataman Al-Quran NU Global. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah positif dalam menciptakan umat beragama yang berkualitas.
Zayadi menekankan pentingnya dampak positif beragama terhadap lingkungan dan individu. "Ketika kemudian beragama itu memiliki dampak langsung, insyaallah tidak akan ada jarak. Tidak ada jarak antara pemeluk agama dengan ajaran agama," kata Zayadi.
Apresiasi dari Kemenag RI ini semakin memperkuat legitimasi dan nilai positif dari kegiatan Khataman Al-Quran NU Global. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut mendapat dukungan dan pengakuan dari pemerintah.
Khataman Al-Quran NU Global tidak hanya menjadi sebuah rekor, tetapi juga sebuah momentum untuk memperkuat persatuan, meningkatkan kualitas beragama, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk terus berkontribusi dalam memajukan agama dan bangsa.