Khofifah: Manufaktur Jatim Lampaui Target Nasional, Dorong Jadi Sentra Industri Baru
Kontribusi industri manufaktur Jawa Timur terhadap PDB telah mencapai 35 persen, melampaui target nasional 2045 dan menjadikan Jatim sebagai sentra industri baru yang menarik investasi besar serta mendorong hilirisasi.
![Khofifah: Manufaktur Jatim Lampaui Target Nasional, Dorong Jadi Sentra Industri Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/100025.092-khofifah-manufaktur-jatim-lampaui-target-nasional-dorong-jadi-sentra-industri-baru-1.jpg)
Jawa Timur (Jatim) berhasil melampaui target nasional dalam kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pada tahun 2024 kontribusi sektor ini telah mencapai 35 persen, melampaui target pemerintah pusat sebesar 30 persen pada tahun 2045. Hal ini menjadikan Jatim sebagai pusat industri baru yang menarik perhatian investor domestik dan internasional.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah dibangun di Jatim. Terdapat tiga KEK yang beroperasi, yaitu KEK Gresik (fokus teknologi dan manufaktur), KEK Singhasari Malang (fokus sektor digital), dan KEK Industri Halal Sidoarjo. Model KEK ini terbukti efektif dalam menarik investasi. Sebagai contoh, KEK Gresik berhasil menarik investasi senilai 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter PT Freeport.
Provinsi ini pun terus berinovasi. Sejumlah kabupaten lain juga berminat mengembangkan KEK di wilayahnya, salah satunya Kabupaten Bangkalan yang telah mengajukan permohonan. Gubernur Khofifah menyatakan bahwa pemerintah provinsi terus mengevaluasi dan mempertimbangkan pengembangan KEK baru untuk mendukung pertumbuhan industri di Jatim.
Fokus pada hilirisasi dan pengembangan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan Jatim. Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Jatim akan terus menonjolkan posisi strategisnya dalam mendukung perkembangan Indonesia Timur dan mendorong hilirisasi. KEK Gresik menjadi bukti nyata, dengan realisasi investasi mencapai Rp33,4 triliun atau 50,6 persen dari total realisasi investasi seluruh KEK di Indonesia.
Jatim juga meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas melalui program Trans Laut Jatim, yang bertujuan meningkatkan dan membangun pelabuhan-pelabuhan di Jatim. Langkah ini mendukung kelancaran distribusi logistik di dalam Jatim, antar provinsi, dan ke berbagai negara. Hal ini semakin memperkuat posisi Jatim sebagai hub industri dan logistik.
Posisi strategis Jatim sebagai gerbang baru nusantara semakin tak terbantahkan. Dari 32 jalur tol laut di Indonesia Timur, 27 jalur berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jatim juga menyuplai 80 persen logistik untuk kawasan Indonesia Timur. Kombinasi dari investasi yang signifikan, pengembangan KEK yang sukses, dan infrastruktur yang terintegrasi telah menempatkan Jatim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Dengan capaian yang signifikan ini, Jawa Timur optimistis akan terus menjadi sentra industri utama di Indonesia. Komitmen pemerintah daerah dalam mendukung hilirisasi, meningkatkan infrastruktur, dan menarik investasi menunjukkan langkah pasti menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Strategi ini diyakini akan membawa dampak positif yang luas bagi perekonomian daerah dan nasional.