King Kobra 3 Meter Ditemukan di Rumah Warga Pacitan, Petugas Damkar Berhasil Evakuasi!
Petugas Damkar Pacitan berhasil mengevakuasi king kobra sepanjang tiga meter yang ditemukan di rumah warga Dusun Sedayu, Desa Kembang, Pacitan; ini merupakan evakuasi king kobra terbesar ketiga dalam dua tahun terakhir.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pacitan berhasil mengevakuasi seekor ular king kobra sepanjang tiga meter dari rumah warga. Ular tersebut ditemukan di antara tumpukan karung padi milik Margono, warga Dusun Sedayu, Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Senin pagi. Kejadian ini menambah daftar panjang evakuasi ular berbisa yang ditangani Damkar Pacitan dalam beberapa tahun terakhir. Proses evakuasi yang dilakukan dengan hati-hati memastikan keselamatan warga dan petugas.
Margono, pemilik rumah, menemukan ular tersebut saat hendak menjemur gabah. Melihat ukuran dan jenis ular yang sangat berbahaya, ia segera menghubungi Damkar Pacitan untuk meminta bantuan. Kecepatan respons Damkar Pacitan patut diapresiasi, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh king kobra yang berbisa mematikan. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap keberadaan satwa liar di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Proses evakuasi sendiri melibatkan satu regu petugas Damkar Pacitan yang dilengkapi dengan peralatan khusus untuk menangani reptil berbisa. Petugas Damkar bekerja dengan profesional dan terlatih, sehingga proses evakuasi berlangsung aman dan lancar tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan lainnya. Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesiapsiagaan dan kemampuan petugas Damkar Pacitan dalam menangani situasi darurat yang melibatkan satwa liar berbahaya.
Evakuasi King Kobra di Pacitan: Upaya Keselamatan Warga
Kepala Bidang Damkar Satpol PP Pacitan, Sugito, menjelaskan kronologi evakuasi tersebut. "Saat mendapat laporan, kami langsung mengerahkan satu regu petugas ke lokasi. Proses evakuasi dilakukan dengan teknik khusus agar ular bisa diamankan tanpa membahayakan warga maupun petugas," ujar Sugito. Proses evakuasi diawali dengan pencarian di sekitar tumpukan karung padi, setelah memastikan posisi ular, petugas kemudian menangkapnya dengan hati-hati menggunakan alat penjepit khusus untuk reptil berbisa.
Sugito menambahkan bahwa evakuasi ular, khususnya king kobra, bukanlah hal yang baru bagi Damkar Pacitan. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 25 ekor king kobra berhasil dievakuasi oleh tim Damkar. "Jika warga menemukan ular berbisa di sekitar lingkungan mereka, kami mengimbau agar tidak mencoba menangkapnya sendiri dan segera melapor ke petugas yang berwenang," imbuhnya. Imbauan ini sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat king kobra memiliki bisa yang sangat berbahaya bagi manusia.
Evakuasi king kobra sepanjang tiga meter ini merupakan yang ketiga terbesar dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, Damkar Pacitan telah mengevakuasi king kobra sepanjang empat meter dan 3,8 meter. Hal ini menunjukkan bahwa populasi king kobra di wilayah Pacitan cukup signifikan, dan kerjasama antara warga dan petugas Damkar sangat penting untuk menjaga keselamatan bersama.
Imbauan Kepada Masyarakat
Keberhasilan evakuasi king kobra ini menunjukkan pentingnya peran Damkar dalam menjaga keselamatan warga dari ancaman satwa liar berbahaya. Namun, upaya ini tidak akan efektif tanpa kesadaran dan kerjasama dari masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap keberadaan satwa liar di sekitar lingkungan mereka, terutama ular berbisa seperti king kobra.
Jika menemukan ular atau satwa liar berbahaya, jangan mencoba menangkapnya sendiri. Segera hubungi petugas yang berwenang, seperti Damkar atau pihak terkait lainnya. Jangan sampai niat baik untuk menangkap sendiri malah berujung pada cedera atau bahkan kematian. Keselamatan diri dan orang lain harus diutamakan.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan petugas Damkar, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir dan keselamatan warga Pacitan tetap terjaga. Keberadaan satwa liar perlu dihormati, namun keselamatan manusia juga harus menjadi prioritas utama.
Kejadian ini juga menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Keberadaan king kobra di pemukiman warga bisa jadi indikasi dari kerusakan lingkungan atau hilangnya habitat alami mereka. Upaya pelestarian lingkungan perlu ditingkatkan untuk mencegah konflik antara manusia dan satwa liar.
Kesimpulan
Evakuasi king kobra sepanjang tiga meter di Pacitan menjadi bukti nyata kesigapan dan profesionalisme petugas Damkar setempat. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan satwa liar berbahaya. Kerjasama antara masyarakat dan petugas Damkar sangat krusial dalam menjaga keselamatan bersama dan menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.