KKP Pastikan Penerapan CPIB di Kapal Perikanan: Jaga Mutu dan Nilai Gizi Ikan
Badan Pengendalian Mutu KKP melakukan jemput bola untuk memastikan penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di kapal perikanan guna menjaga kualitas dan nilai gizi ikan, demi memenuhi standar mutu dan keamanan pangan serta permintaan pasar ekspor.

KKP Perketat Pengawasan Mutu Ikan Sejak Penangkapan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan (Badan Mutu KKP) gencar memastikan penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di kapal-kapal perikanan. Langkah ini diambil untuk menjaga kualitas dan nilai gizi ikan sejak masih di laut, sebelum sampai ke konsumen. Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini, menekankan pentingnya pengawasan ini, yang dimulai sejak proses penangkapan ikan.
Mengapa CPIB Penting?
Penerapan CPIB sangat krusial karena kualitas bahan baku perikanan di hulu akan sangat mempengaruhi produk akhir. Hal ini berdampak langsung pada mutu, keamanan, dan daya tarik produk perikanan di pasar domestik maupun internasional. Ishartini menjelaskan bahwa KKP berkomitmen untuk memastikan mutu perikanan terjaga sejak dari awal proses produksi.
Bagaimana KKP Memastikan Penerapan CPIB?
Untuk memastikan penerapan CPIB, Badan Mutu KKP menerapkan sistem jemput bola. Petugas melakukan inspeksi langsung ke pelaku usaha perikanan. Inspeksi meliputi observasi, wawancara awak kapal, dan pemeriksaan dokumen terkait. Aspek yang diperiksa mencakup pembongkaran ikan, fasilitas penyimpanan di kapal, prosedur penanganan ikan, dan penerapan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Inspeksi dan Pendampingan
Badan Mutu KKP aktif melakukan inspeksi di berbagai pelabuhan. Sebagai contoh, pada 17 Januari 2025, inspeksi dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap, melibatkan personel quality control (QC) Unit Pengolahan Ikan (UPI). Inspeksi serupa juga dilakukan di Pelabuhan Perikanan Labuhan Uki, Sulawesi Utara, pada 29 Januari 2025, sebagai tindak lanjut permohonan sertifikasi CPIB dari pelaku usaha yang mengekspor ke Uni Eropa.
Komitmen KKP dan Himbauan Kepada Pelaku Usaha
Badan Mutu KKP bahkan tetap memberikan pelayanan selama libur nasional, seperti libur Isra Mikraj dan Imlek, demi menjamin kelancaran pengawasan mutu dan keamanan hasil perikanan. Ishartini juga mengajak pelaku usaha untuk proaktif menjaga mutu produk perikanan dan menawarkan pendampingan untuk memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah dan buyer internasional. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menekankan pentingnya pengawasan mutu produk perikanan dari hulu hingga ke konsumen.
Kesimpulan
Upaya KKP untuk memastikan penerapan CPIB di kapal perikanan merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan Indonesia. Komitmen ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk di pasar internasional, tetapi juga menjamin kesehatan dan keamanan pangan bagi konsumen.