Kobar Ajukan 3.000 Vaksin PMK ke Kementan Antisipasi Idul Fitri dan Idul Adha
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mengajukan 3.000 vaksin PMK ke Kementan untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan ternak selama Idul Fitri dan Idul Adha guna menjaga kesehatan masyarakat dan stabilitas sektor peternakan.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, bergerak cepat dalam mengantisipasi potensi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) selama periode Idul Fitri dan Idul Adha. Langkah konkrit yang diambil adalah mengajukan kebutuhan 3.000 dosis vaksin PMK kepada Kementerian Pertanian. Hal ini disampaikan langsung oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Dinas Pertanian Kobar, G M Sofyannoor, di Pangkalan Bun, Kamis, 30 Januari 2024.
Pengajuan vaksin ini, menurut Sofyannoor, merupakan langkah strategis untuk memastikan kesehatan ternak, khususnya sapi dan kambing, tetap terjaga selama periode peningkatan mobilitas hewan ternak tersebut. Antisipasi ini sangat penting mengingat potensi lonjakan pergerakan hewan ternak selama perayaan Idul Fitri dan Idul Adha berdampak signifikan terhadap ketersediaan pasokan, stabilitas sektor peternakan, dan yang tak kalah penting, keamanan kesehatan hewan yang dikonsumsi masyarakat.
Sofyannoor menekankan pentingnya proaktivitas dalam menghadapi potensi penyebaran PMK di Kobar. Dengan populasi ternak yang cukup besar, vaksinasi PMK diharapkan dapat mencegah munculnya kasus baru dan menjaga kesehatan hewan ternak menjelang peningkatan permintaan pada Idul Fitri dan Idul Adha. Vaksin yang diajukan akan difokuskan pada sentra peternakan rakyat (SPR) di Kecamatan Kumai, Pangkalan Banteng, dan Arut Selatan, daerah dengan populasi ternak terbesar di Kobar. Prioritas vaksinasi diberikan kepada sapi dan kambing yang sehat secara klinis.
Dukungan terhadap langkah Dinas Pertanian Kobar juga datang dari berbagai pihak. Ketua Asosiasi Pedagang dan Pemotong Ternak Sapi (ASPEPSI) Kobar, Anwar, menyatakan bahwa antisipasi dini penyebaran PMK sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan melindungi ekosistem peternakan daerah. Ia mengajak semua pihak, termasuk peternak, pedagang, dan masyarakat, untuk bekerja sama mencegah penyebaran PMK. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua SPR Pangkalan Banteng, Satriyo Yoga, yang berharap vaksin segera tiba dan proses vaksinasi berjalan lancar, mengingat kebutuhan vaksin yang mendesak menjelang Idul Fitri dan Idul Adha.
Langkah Pemerintah Kabupaten Kobar dalam mengajukan vaksin PMK ini mendapat apresiasi karena menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi sektor peternakan dan kesehatan masyarakat. Dengan ketersediaan vaksin, diharapkan penyebaran PMK dapat dicegah dan sektor peternakan di Kobar tetap stabil dan aman.