Mukomuko Usulkan Vaksin PMK untuk 10.000 Ternak
Dinas Pertanian Mukomuko, Bengkulu mengusulkan 20.000 dosis vaksin PMK ke Kementan untuk mencegah wabah pada 10.000 ternak, meskipun populasi ternak berkuku belah di daerah tersebut jauh lebih besar.
Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, tengah berupaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah mengancam populasi ternak mereka. Dinas Pertanian setempat mengajukan proposal vaksinasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melindungi sekitar 10.000 ekor sapi, kerbau, dan kambing. Permintaan ini muncul setelah ditemukannya sejumlah hewan ternak yang diduga terinfeksi PMK.
Usulan tersebut mencakup 20.000 dosis vaksin PMK, dengan alokasi dua dosis per hewan. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Mukomuko, Diana Nurwahyuni, menjelaskan bahwa jumlah ini lebih rendah dibandingkan populasi ternak berkuku belah di Mukomuko yang mencapai puluhan ribu ekor.
Mengapa jumlah vaksin yang diusulkan lebih sedikit? Diana menjelaskan bahwa sistem peternakan di Mukomuko masih banyak yang tradisional, hewan ternaknya dibiarkan berkeliaran dan tidak dikandangkan. Vaksinasi pun difokuskan pada hewan ternak yang mudah dijangkau dan ditangkap.
Populasi ternak di Mukomuko cukup besar. Data menunjukkan terdapat 32.646 ekor sapi, 9.462 ekor kerbau, 32.214 ekor kambing, dan 1.455 ekor domba. Namun, tantangan dalam penanggulangan PMK terletak pada sistem peternakan yang belum sepenuhnya intensif.
Bagaimana upaya pencegahan PMK di Mukomuko? Sebelumnya, Kementan telah menyalurkan bantuan vaksin PMK tahap pertama, namun Provinsi Bengkulu hanya menerima 1.000 dosis, dialokasikan ke Kabupaten Seluma karena ditemukan kasus PMK disana. Mukomuko berharap mendapat alokasi vaksin pada tahap selanjutnya.
Sementara itu, sebanyak 20 ekor sapi dan kambing di beberapa desa di Mukomuko menunjukkan gejala PMK. Tim dari Balai Veteriner Lampung telah mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Hasil pemeriksaan ini akan menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan PMK di daerah tersebut.
Penanganan PMK di Mukomuko menghadapi kendala sistem peternakan tradisional. Meskipun jumlah vaksin yang diajukan lebih sedikit dari total populasi ternak, upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak wabah PMK di daerah tersebut. Pemerintah daerah Mukomuko berharap mendapatkan dukungan vaksin tambahan dari Kementan untuk melindungi ternak mereka.